Hard News

Momen Mudik, Omzet Penjualan Batik di Pekalongan Naik

Hard News

18 Juni 2018 22:59 WIB

Penjual batik di Pasar Setono, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. (dok/antara)

PEKALONGAN, solotrust.com- Omzet penjualan batik di Pasar Setono, Kota Pekalongan, Jawa Tengah memang menurun sejak dibangunnya jalan tol. Namun mereka tetap mencoba mengandalkan penjualan dari pemudik yang melewati jalur non-tol, hasilnya penjulan mereka berhasil meningkat sejak sebelum lebaran.

Omzet penjualan mereka sudah meningkat hingga lebih dari 70 persen sejak sebelum Idulfitri. Dalam sehari, pedagang bisa menjual 50-an hingga ratusan potong batik dengan omzet antara Rp 5 hingga Rp 7 juta rupiah.



Salah satu batik yang banyak diminati adalah model batik blus trompek, yang dijual antara Rp 35 ribu hingga Rp 250 ribu. Rata-rata pembeli adalah para pemudik dari arah Jakarta dan Bandung.

“Harganya sih paling murah ada Rp 40 ribu, yang paling mahal baju tulis.” Ungkap salah satu pedagang batik Ahmad.

Berdasarkan pengalaman di tahun-tahun sebelumnya, puncak penjualan batik akan terjadi pada masa arus balik. Untuk itu para penjual mengaku tetap mempertahankan kwalitas, walaupun menjual dengan harga yang terjangkau. Selain mengandalkan pemudik, penjual batik juga memanfaatkan media sosial atau penjualan sistem daring.

 

Sumber: Antara 

(wd)