KARANGANYAR, solotrust.com- Di tengah-tengah kesibukan warga yang datang untuk mencoblos, sebuah insiden terjadi sesaat menjelang Calon Bupati Rohadi Widodo melakukan pencoblosan. Gelagat pelarangan kepada para wartawan sudah terlihat ketika , ketua KPPS di TPS 3 Ngargoyoso berteriak keras melarang seorang wartawan yang mengambil gambar suasana di dalam TPS.
Secara berulang – ulang, Ketua KPPS Suparsi menyampaikan bahwa pihaknya melarang wartawan memotret, karena sesuai peraturan yang ada. Suparsi menyebut, bahwa sehari sebelum hari pencoblosan, TPS ini didatangi oleh Kapolres Karanganyar dan Ketua KPU, dengan memberi arahan bahwa siapapun tidak boleh mengambil gambar di dalam TPS selama berlangsungnya pencoblosan.
“Kami hanya menjalankan tugas saja, ini sesuai aturan. Siapapun dilarang masuk ke dalam untuk memotret. Siapapun..!” Tandas Suparsi dengan nada keras.
Pelarangan tersebut kukuh diterapkannya hingga menjelang Rohadi Widodo mencoblos ke bilik suara. Wartawan pun mulai resah karena ketatnya pelarangan tersebut, sehingga salah seorang wartawan bernama Ponco Suseno mendekati Ketua KPPS, untuk meminta ijin. Namun sang Ketua KPPS tetap melarang, dengan alasan dirinya hanya menjalankan tugas. Sampai tiga kali Ponco mondar mandir menuju meja Ketua KPPS, untuk meyakinkan bahwa para wartawan hanya meminta waktu sebentar saja, hanya untuk memotret Rohadi Widodo mengacungkan jarinya.
Tak kurang akal, Ponco Suseno langsung menelepon Ketua KPU Karanganyar untuk meminta ijin melakukan pemotretan. Meski akhirnya diperbolehkan, berkali kali Ketua KPPS tetap menegaskan bahwa dirinya hanya menjalankan aturan saja.
“Kami sudah meminta ijin Ketua KPU Karanganyar dan beliau memperbolehkan, jadi kami mohon ibu mengijinkan juga. Hanya sebentar saja koq bu.. ,” kata Ponco Suseno.
Meski dengan berat hati mengijinkan, Ketua KPPS sempat meminta agar wartawan yang mengambil gambar dibatasi. Akhirnya dengan sedikit protes yang dilancarkan, para wartawan pun berkesempatan mengambil gambar sang Calon Bupati yang menujukkan telunjuknya yang telah dicelupkan ke botol tinta.
Rohadi Widodo sendiri merasa tak terganggu dengan insiden pelarangan tersebut, hingga seluruh kegiatannya di TPS 3 Ngargoyoso itu berjalan lancar. (saf)
(wd)