Pend & Budaya

FSRD UNS Gelar Puncak Batik for Design Competition

Pend & Budaya

01 Juli 2018 14:57 WIB

Peragaan kain karya peserta Batik for Design Competition “Pesona Adiluhung Wastra Batik” di Ndalem Gondosuli, Laweyan, Sabtu (30/6/2018). (Dok Humas UNS)

SOLO, solotrust.com - Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar kegiatan Puncak Batik for Design Competition “Pesona Adiluhung Wastra Batik” di Ndalem Gondosuli, Laweyan, Surakarta, Sabtu (30/6/2018).

Ketua pelaksana, Tiwi Bina Affanti mengatakan, tujuan kegiatan ini ialah untuk mengembangkan dan mewadahi potensi siswa dalam mendesain batik, serta meningkatkan promosi batik sebagai kearifan lokal yang harus dilestarikan.



"Perkembangan potensi anak muda menjadi lebih pesat berkat perkembangan teknologi saat ini. Salah satu potensi yang kian berkembang saat ini adalah potensi dalam bidang kesenirupaan khususnya desain," kata Tiwi kepada wartawan.

Menurutnya, saat ini sudah banyak desainer-desainer muda yang ekspresif dan dinamis dalam gaya rancangannya, khususnya desainer muda di bidang batik bisa muncul dari kalangan mana saja, termasuk para pelajar SMA/MA/SMK dan sederajat yang memiliki keinginan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya.

"Desain motif batik yang dihasilkan oleh generasi muda cenderung menggambarkan karakter mereka. Karakter anak muda yang dinamis, ekspresif, penuh semangat, dan meletup-letup. Karakter inilah yang dapat menjadi kekuatan dalam karya mereka," terangnya.

Sehingga, dikatakan Tiwi, hal ini perlu disalurkan melalui kegiatan positif agar dapat mengembangkan potensi mereka secara maksimal, dengan harapannya akan tercipta motif batik yang lebih variatif dan inovatif.

Lebih lanjut Tiwi mengklaim, fakultasnya telah mampu menjadi andalan pusat kajian dan pusat pengembangan budaya khususnya budaya batik dan mitra bagi masyarakat luas (termasuk generasi muda), serta memberikan kesempatan bagi generasi muda yang ingin mengembangkan diri di bidang desain batik melalui kegiatan lomba desain motif batik ini.

Adapun kegiatan tersebut merupakan rangkaian dalam memperingati Dies Natalis ke-42 UNS tahun 2018. Dalam acara tersebut terdapat berbagai macam rangkaian kegiatan antara lain, workshop batik lukis oleh Batik Abstrak Pandono, workshop lukis tote bag, pameran karya, fashion show, hingga photo contest.

Karya Terbaik

Sementara itu, peserta lomba terdiri dari siswa-siswi SMA/ SMK/sederajat dari seluruh Indonesia dengan jumlah karya masuk ke panitia sebanyak 78 buah desain batik (berwarna) di atas kertas A3 disertai dengan penjelasan konsepnya.

Setelah dipilih 30 nominator, tahap selanjutnya kemudian 30 nominator itu ditantang untuk mewujudkan desainnya dalam lembaran kain, selanjutnya tahap final dipilih empat karya terbaik untuk juara 1,2,3 dan juara harapan. Sebagai apresiasi kepada para peserta, 30 kain tersebut juga diperagakan kepada hadirin.

Dari hasil penjurian telah terpilih karya-karya terbaik dari peserta dengan juara 1 diraih oleh Wahid Ardian saputro dengan karya berjudul 'Akankah Indonesia Lebih Baik Tanpa Adanya Budaya', oleh siswa SMA MTA Surakarta.

Kemudian Juara 2 diraih oleh Nisfi G Nasuha dengan karya berjudul 'Tandek Topeng Kona', oleh siswa SMK 1 Tamanan, Jawa Timur. Dan Juara 3 diraih oleh Muhammad Abdul Latif dengan karya berjudul 'Reboisasi', siswa dari SMA MTA Surakarta. Sedangkan Juara harapan diperoleh Alif Aezhar dengan karya berjudul 'Mystic of Indonesia', siswa dari SMKN 6 Surakarta.

Untuk para pemenang yang berhasil memperoleh jugara berhak memdapatkan hadiah berupa uang pembinaan, disertrai dengan trofi dan sertifikat. (adr)

(way)