Hard News

Kemenkes: Susu Kental Manis Bukan untuk Dikonsumsi Setiap Hari

Hard News

8 Juli 2018 02:31 WIB

Ilustrasi (pixabay.com)

JAKARTA, solotrust.com - Susu kental manis beredar di masyarakat selama ini sebenarnya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari. Pasalnya produk itu lebih banyak mengandung gula dan lemak daripada protein.

Menteri Kesehatan (Menkes) RI, Nila Moeloek dalam rilisnya mengatakan, bila seseorang mengonsumsi terlalu banyak lemak dapat mengganggu kesehatan.



''Dari Kemenkes jelas kalau gula dikonsumsi terlalu tinggi, garam, lemak terlalu tinggi dikonsumsi itu mengganggu kesehatan kita, apalagi jika mengetahui itu dapat menyebabkan diabetes. Misal ada makanan dengan gula yang tinggi, jangan sering-sering dikonsumsi,'' ujarnya di Gedung DPR RI, pekan ini.

Selama ini, persepsi masyarakat mengenai susu kental manis adalah baik untuk dikonsumsi setiap hari, bahkan banyak dari masyarakat memberikannya kepada anak usia di bawah lima tahun (Balita).

Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Kirana Pritasari menekankan susu tersebut sama sekali tidak dianjurkan untuk dikonsumsi setiap hari, apalagi untuk Balita.

Susu kental manis tidak untuk memenuhi nutrisi. Kebutuhan Balita harus memerhatikan kecukupan gizi, sementara pada susu kental manis terlalu banyak mengandung gula melebihi kebutuhan Balita.

''Kalau anak banyak (konsumsi) gula dia nanti akan kurang makan makanan yang lain, padahal dia butuh (selain gula) protein. Ini yang kita hindari,'' kata Kirana Pritasari.

Untuk orang dewasa, lanjut dia, sama saja. Kecukupan gizi untuk dewasa ada ukurannya, sama dengan Balita. Orang dewasa juga tidak boleh mengonsumsi makanan/minuman terlalu banyak kandungan gulanya.

Malah, secara program Kemenkes sudah sering menyosialisasikan aturan angka kecukupan gizi dan isi piringku. Namun, jika sosialisasinya dinilai kurang meluas, Kirana Pritasari menegaskan akan memperbaikinya.

Pihaknya mengimbau masyarakat, khususnya orang tua agar memahami bahwa susu kental manis bukanlah susu harus dikonsumsi setiap hari karena mengandung banyak gula dan lemak. Sementara dibutuhkan anak adalah susu mengandung banyak protein.

''SKM (susu kental manis) bisa dikonsumsi untuk makanan yang sifatnya tidak pokok. Jadi untuk kecukupan gizinya diusahakan mengurangi konsumsi SKM. SKM hanya dikonsumsi sebagai pelengkap makanan seperti topping dan tidak dikonsumsi secara sering,'' pungkas Kirana Pritasari.

(and)