Serba serbi

Bos Keamanan Facebook Hengkang dari Perusahaan, Ada Apa?

Teknologi

02 Agustus 2018 21:55 WIB

Alex Stamos (Getty Images)

SOLO, solotrust.com – Chief Security Officer Facebook Alex Stamos dikabarkan telah hengkang dari perusahaan yang membesarkannya. Keputusan angkat kaki dari perusahaan raksasa itu diperkirakan menyusul berita Maret lalu, menyatakan Facebook sedang mengatur kembali divisi keamanannya.

Chief Operating Officer Facebook, Sheryl Sandberg mengatakan, Stamos telah memainkan peran penting di perusahaan. Pria 39 tahun bergabung dengan Facebook sejak 2015 dan dia akan pergi akhir bulan ini.



Berbicara kepada New York Times, Stamos menggambarkan waktunya di Facebook sebagai tiga tahun yang sulit.

"Saya ingin mengambil hal-hal yang telah saya pelajari dan menerapkannya secara lebih luas," ujarnya.

Dalam postinganFacebook yang diterbitkan pada Rabu, ia menambahkan: "Saya bangga bekerja dengan beberapa profesional keamanan yang paling terampil dan berdedikasi di dunia dalam salah satu lingkungan ancaman paling sulit yang dihadapi perusahaan teknologi."

Selepas dari Facebook, Stamos kabarnya memilih berkarir di Standford University. Pihak universitas mengatakan, Stamos akan bergabung dengan kelompok kerja baru yang berfokus pada sistem informasi, dirancang untuk memberi informasi kepada politisi, media dan pihak lainnya tentang ancaman baru.

"Kami sangat senang bahwa Alex mengabdikan, bahkan lebih banyak energi untuk upaya siber kami," kata Co-direktur Pusat Keamanan dan Kerjasama Internasional Stanford, Amy Zegart. 

Menurut New York Times, Facebook tidak berencana menunjuk pengganti. Dalam sebuah pernyataan, Facebook mengatakan: "Awal tahun ini kami menyematkan teknisi keamanan, analis, peneliti dan spesialis lainnya di jantung tim produk dan teknik kami.” 

"Ini telah membantu kami melakukan lebih banyak untuk membuat orang tetap aman, mulai dari mendeteksi akun palsu dengan cara baru, menghentikan lebih banyak pelaku jahat yang memanipulasi orang untuk menyebarkan kebohongan atau berbagi informasi sensitif." 

Melansir BBC, Kamis (02/08/2018), Stamos dikritik awal tahun ini ketika mencuat skandal Analytica Cambridge. Ia mengecam media karena menggambarkan insiden itu sebagai ‘pelanggaran’. 

"Seharusnya saya melakukan pekerjaan yang lebih baik dengan menimbang," dia kemudian mengakui, setelah menghapus tweets

Desas-desus tentang kepergiannya muncul segera setelah itu. Ms Facebook Sandberg memuji karya Stamos. 

"Alex telah memainkan peran penting dalam cara kami menghadapi tantangan keamanan dan membantu kami membangun hubungan dengan mitra, sehingga kami dapat mengatasi ancaman yang kami hadapi dengan lebih baik," katanya dalam sebuah pernyataan.

"Kami tahu dia akan menjadi aset besar bagi tim di Stanford dan kami berharap dapat berkolaborasi dengan dia dalam peran barunya."

(and)