SOLO, solotrust.com - Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Subagiyo mengakui, tempat relokasi yang disediakan Pemkot Surakarta tidak sebanding dengan jumlah eks Pedagang Kaki Lima (PKL) Sunday Market Manahan.
"Kapasitas yang disediakan di Galabo (Gladag Langen Bogan) sekitar 342 ruang lapak, CFD Jalan Slamet Riyadi 50 lapak, dan CFD Ir Juanda 200 lapak, sedangkan berdasarkan catatan paguyuban, jumlah PKL Sunday Market berkisar 2.000 pedagang," terang Subagiyo, dalam audiensi bersama sejumlah perwakilan pedagang di Balai Kota Surakarta, Rabu (5/9/2018).
Meski demikian, Subagiyo menekankan, Pemkot bakal berupaya agar sebanyak mungkin eks PKL Sunday Market bisa tertampung di tiga lokasi yang telah ditetapkan, yakni Galabo, CFD Slamet Riyadi, dan CFD Ir Juanda.
Disinggung terkait adanya oknum pedagang bukan eks PKL Sunday Market tapi mengaku sebagai eks PKL Sunday Market, Subagiyo menegaskan bahwa Pemkot melibatkan paguyuban pedagang dalan setiap tahap penataan untuk mengantisipasi hal itu.
Sementara itu, pihaknya menerangkan, jika ketiga lokasi penataan eks PKL Sunday Market Manahan sudah tidak dapat lagi menampung jumlah pedagang, selanjutnya Pemkot bakal menawarkan opsi berjualan di sejumlah lokasi selter dan Pasar Tradisional.
"Kami akan tawarkan lokasi berdagang di selter atau ke pasar tradisional dengan syarat harus mengajukan permohonan kepada Pemkot untuk dipertimbangkan. Jika nanti di Galabo malam, CFD Jalan Slamet Riyadi, dan CFD Ir Juanda sudah penuh," ungkapnya.
Mulai Kamis (6/9/2018) hingga Sabtu (8/9/2018), Pemkot Surakarta membuka pendaftaran bagi para eks PKL Sunday Market Manahan untuk berjualan di lokasi pengganti yang telah ditetapkan tersebut. (adr)
(way)