SRAGEN, solotrust.com- Tugas operasi merupakan dambaan setiap prajurit, tapi tidak semua prajurit akan mendapatkan kesempatan tersebut. Tugas operasi merupakan perintah kedinasan tertinggi, kehormatan dan kebanggaan bagi setiap prajurit. Negara hanya memberikan kehormatan tersebut kepada prajurit yang memiliki kinerja, disiplin dan kepribadian yang baik serta kondisi kesehatan dan fisik yang prima.
Hal tersebut disampaikan Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Bakti AgusFadjari pada apel pengecekan kesiapan satuan Yonif R 408/Suhbrastha dalam rangka menghadapi tugas operasi pengamanan perbatasan RI-RDTL di Markas Yonif Raider 408/Sbh, Jumat (21/9/2018).
Kasdam mengatakan, perbatasan RI-RDTL merupakan beranda terdepan NKRI yang bernilai Strategis bagi kedaulatan Negara, untuk itu tunjukkan kebanggaan tersebut dengan profesional, keberhasilan dan prestasi. Satgas Yonif Raider 408/Sbh harus mampu mengaplikasikan apa yang telah dilatihkan dalam pra-tugas di daerah operasi sesuai dengan situasi dan kondisi nyata disana.
“Berbagai pengalaman tugas yang pernah dilaksanakan satuan ini dapat dijadikan referensi, sehingga dalam aplikasi tugas yang sebenarnya, kalian akan dapat menentukan langkah yang paling tepat guna mendukung suksesnya tugas di daerah operasi,” ujar Kasdam IV/Diponegoro.
Selanjutnya orang nomor dua di Kodam IV/Diponegoro meminta kepada seluruh anggota untuk tidak melanggar tata tertib prajurit TNI dan melakukan perbuatan yang menyakiti hati rakyat.
“Kalian harus dapat menampilkan sosok prajurit Diponegoro yang dapat dijadikan panutan, mencintai dan dicintai rakyat, jangan pernah berbuat pelanggaran atau menyakiti mereka sekecil apapun.” pintanya.
Di akhir kegiatan, Jenderal bintang satu tersebut mengajak kepada seluruh prajurit untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa selama di medan tugas nantinya.
(wd)