SOLO, solotrust.com - Ratusan siswa SD Kristen Manahan mendonasikan mainan othok-othok bagi anak-anak korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Pengumpulan mainan othok-othok dilakukan di halaman SD Kristen Manahan, Solo, Jumat (12/10/2018).
Tak hanya itu, ratusan anak yang terdiri dari siswa kelas 5 dan 6 itu juga mengirimkan doa secara bersama-sama bagi korban bencana alam sebagai bentuk kepedulian terhadap nasib para korban, khususnya sesama anak-anak.
Djoko Hadi Moeljono, selaku bagian Kesiswaan mengaku memilih mengirimkan mainan othok-othok kepada korban gempa Palu dan Donggala agar menjadi sarana trauma healing. Sehingga diharapkan para korban kembali bangkit dan ceria dengan bermain.
"Kami sangat berharap melalui mainan ini anak-anak korban bencana itu bisa cepat menghilangkan rasa duka, bisa cepat melupakan hal ini dan bangkit untuk meraih cita-cita mereka," kata Djoko kepada solotrust.com.
"Jika anak-anak bisa kembali senang, orang tua juga pasti turut senang melihat anak-anaknya senang," tambah dia.
Kata dia, dalam aksi peduli Palu dan Donggala ini pihaknya berhasil menggalang sebanyak 200 biji mainan tradisional othok-othok.
"Ada 200 othok-othok, ini dibeli dari uang saku siswa yang mereka sisihkan, per biji harganya sekitar Rp5.000," jelasnya.
Sebelum dimasukkan ke dalam kardus, terlebih dahulu anak-anak memainkannya secara bersama-sama di halaman sekolah. Gemuruh othok-othok pun terdengar di lingkungan sekolahan.
Setelah itu mainan itu dikemas menggunakan kardus dan segera dikirim ke Palu, melalui PMI Kota Surakarta.
Sementara itu, salah satu siswa kelas 5, Stefen A David, mengaku senang dapat turut berpartisipasi membantu para korban bencana alam Palu dan Donggala. Menurutnya dengan membelikan mainan othok-othok dapat membuat anak-anak korban bencana gempa dan tsunami kembali riang pasca bencana itu.
Ia bercerita, harus menyisihkan uang jajannya selama lima hari untuk membelikan othok-othok seharga Rp5 ribu.
"Saya ingin membuat mereka ceria lagi, karena duka mereka duka kita, dan ceria kita juga ceria mereka," kata Stefen.
Hal senada diungkapkan oleh temannya, Syalomita, yang senang bisa menyisihkan uang sakunya untuk membantu korban bencana di Sulawesi Tengah itu.
"Iya, saya sisihkan uang saku untuk membeli mainan othok-othok seharga Rp5.000, dan saya berharap anak-anak di sana senang dengan mainan othok-othok yang kami berikan ini," tutur Syalomita.
Di samping itu, Djoko menambahkan, selain othok-othok pihaknya juga menggalang donasi dari para guru, karyawan, hingga orang tua siswa. Donasi ini nantinya akan dikirim melalui yayasan sekolah setempat ataupun PMI Surakarta.
"Untuk donasi selain othok-othok sudah kita kumpulkan mulai sejak Senin kemarin sampai dengan Sabtu pekan depan kita kumpulkan, seluruhnya kita kumpulkan dan kita salurkan, kami ingin membuat korban bencana alam di sana dapat bersuka cita kembali," sambung Djoko. (adr)
(way)