Pend & Budaya

Analisis Makna Tersembunyi di Dalam Kalimat, Kepala Humas Unnes Ujian Disertasi di UNS Solo

Pend & Budaya

25 Oktober 2018 21:04 WIB

Hendi Pratama (tengah) saat ujian doktor di Pascasarjana UNS, Kamis (25/10/2018).

SOLO, solotrust.com - Kepala UPT Humas Universitas Negeri Semarang (Unnes) Hendi Pratama melaksanakan ujian disertasi Pascasarjana Program Doktor Linguistik di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Kamis (25/10/2018).

Hendi menerangkan, disertasi yang diujikan berjudul Kompetensi dan Strategi Pembelajaran Bahasa Inggris Dalam Memahami Implikatur Percakapan.



Bagi dia, ada makna tersembunyi di dalam sebuah kalimat. Dengan memahaminya, kita bisa lebih mengerti apa yang sedang dikatakan oleh lawan bicara dalam bahasa Inggris. Untuk menyelesaikan masa studi doktornya ini, Hendi membutuhkan waktu selama lebih kurang 3 tahun 3 bulan

"Saya belajar mengenai bagaimana cara mengajarkan bahasa inggris, sesuatu yang tersembunyi di dalam kalimat, secara pragmatik, agar orang yang berkomunikasi lebih dapat memahami arti dari kalimat bahasa Inggris lebih mudah," kata Hendi kepada solotrust.com

"Jika kita belajar pragmatik lebih dalam, maka kita akan dapat memahami makna dibalik kata atau kalimat yang sedang diucapkan orang lain. Intinya kita belajar lebih memahami dan mendalami," tambah dia.

Pemilihan judul ini, menurut Hendi, berdasar atas keprihatinannya mahasiswa yang ia ajar masih kesulitan memahami makna tersembunyi dalam sebuah kalimat.

"Misalnya dalam konteks bercanda saja dalam bahasa inggris, mereka kadang masih harus memahami untuk mengerti. Menangkap sindiran juga terkadang salah, sindiran dikira pujian. Ini kalau mereka sudah ada di dunia kerja bisa susah sekali," tukasnya.

Menurut pemikiran Hendi, pemahaman tentang makna yang tersembunyi dalam suatu kalimat lebih tinggi daripada tata bahasa dan kosa kata dalam bahasa Inggris.

"Tingkatannya lebih tinggi. Karena itu terkait sesuatu yang tersembunyi dalam sebuah kalimat, dengan memahami makna dibalik kalimat orang akan lebih cepat menangkap," bebernya.

Ia mencontohkan, saat dua orang bicara, salah satunya mengatakan 'siang ini panas sekali', artinya ada makna yang tersembunyi di balik kalimat tersebut.

"Misalnya sebenarnya ia ingin kita menghidupkan kipas angin atau ac, agar ruangan di situ tidak terlalu panas. Atau meminta segelas air dingin agar suhu badan tak panas," urainya.

Hendi berharap, dengan ilmu pragmatik yang ia usung ini, ke depan mahasiswa maupun pengajar bisa mengadopsi dan menganalisa makna tersembunyi dalam kalimat tersebut dengan lebih mudah supaya orang-orang bisa mengaplikasikannya dengan cara yang mudah. Selain itu, disertasi ini dapat diaplikasikan di kurikulum sekolah. 

"Bukan hanya kosa kata maupun tata bahasa tetapi juga makna yang tersembunyi dalam suatu kalimat," pungkas Hendi. (adr)

(wd)