Pend & Budaya

Teliti Motor Listrik, Yuniaristanto Berhasil Raih Gelar Doktor dari UNS

Pend & Budaya

18 Juni 2024 17:26 WIB

Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS), Yuniaristanto berhasil meraih gelar doktor setelah meneliti motor listrik

SOLO, solotrust.com - Dosen Program Studi (Prodi) Teknik Industri Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS), Yuniaristanto berhasil meraih gelar doktor setelah meneliti motor listrik.

Dalam sidang terbuka, Yuniaristanto berhasil mempertahankan disertasi berjudul 'Pemodelan Holistik Adopsi Sepeda Motor Listrik di Indonesia: Tinjauan Konsumen, Produk, dan Kontekstual' di Ruang Multimedia Gedung IV kampus setempat, Jumat (14/06/2024).



Sidang terbuka disertasi dipimpin Cucuk Nur Rosyidi dengan Ketua Tim Promotor Wahyudi Sutopo. Yuniaristanto menjadi lulusan doktor Teknik Industri UNS pertama dengan luaran artikel publikasi di top tier journal (Q1).

Ia berhasil menyelesaikan studi doktor dalam waktu dua tahun tiga bulan. Bidang yang diambil adalah Peminatan Sistem Logistik dan Rekayasa Bisnis. Roadmap penelitian telah dikembangkan bersama Grup Riset Rekayasa Industri dan Tekno-ekonomi (GR-RITE), Program Studi Industri (PSTI) UNS, dan FT UNS.

Dalam disertasinya, Yuniaristanto mengatakan dirinya tidak hanya mengkaji dari sisi teknis saja, namun juga sisi psikologi konsumen dan budaya nasional Indonesia. Dua hal ini sekaligus menjadi kebaruan dalam penelitiannya.

"Kami mengintegrasikan budaya dan psikologi konsumen. Hasil penelitian terkait budaya dan psikologi adalah long term orientation atau orientasi jangka panjang," kata Yuniaristanto.

Orientasi jangka panjang mengindikasikan penggunaan motor listrik akan lebih hemat dalam waktu lama bisa lebih hemat.

"Harga di awal bisa jauh lebih mahal dibandingkan motor konvensional. Memang ke depan perlu memberikan edukasi kepada masyarakat bahwa total cost atau biaya dalam jangka enam tahun jauh lebih murah dibandingkan sepada motor bensin," sebutnya.

Dalam disertasinya, Yuniaristanto memberikan usulan kepada pemangku kepentingan untuk mencapai target elektrifikasi ditetapkan pemerintah. Perlu diketahui, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan pada 2030 jumlah motor listrik mencapai 13,4 juta unit.

Dia bilang, perlu ada insentif pengadaan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) dan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU). Adapun dari segi biaya, pemerintah harus memberikan sejumlah insentif, seperti bunga kredit pembelian motor listrik, mobil listrik atau electric vehicles (EV), dan produksi baterai.

Selain itu, Yuniaristanto mengatakan pemerintah bisa memulai dengan melakukan penggantian kendaraan dinas dan transportasi publik menggunakan kendaraan listrik. Sementara untuk swasta, mereka diminta lebih efisien agar harga motor listrik kian terjangkau serta membuka layanan sewa baterai dan meningkatkan ketersediaan service center serta spare part.

Tak hanya pemerintah, Yuniaristanto juga memberikan rekomendasi agar motor listrik semakin diminati generasi muda seperti gen z. Salah satunya dengan sering mengadakan tes kendaraan listrik.

Menurutnya, para calon konsumen perlu diberikan kesempatan untuk mencoba kendaraan listrik agar bisa merasakan langsung manfaatnya. Dengan begitu, diharapkan penjualan bisa meningkat. (add)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya