Hard News

TSTJ Dapat Penghargaan Nayaka Pariwisata Berkelanjutan

Jateng & DIY

04 Desember 2018 15:01 WIB

Taman Satwa Taru Jurug. (Dok solotrust.com)

SOLO, solotrust.com – Penghargaan Nayaka Pariwisata Berkelanjutan berhasil diperoleh Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo. TSTJ masuk dalam 32 nominasi penghargaan dari Indonesian Suistanable Tourism Award (ISTA) atas upaya terus mengembangkan sektor pariwisata. Sementara di Jawa Tengah ada empat destinasi yang memperolah penghargaan serupa.

Direktur Utama TSTJ Bimo Wahyu Widodo Dasir Santoso menyampaikan, penghargaan tersebut buah dari komitmen TSTJ yang terus mengembangkan sektor pariwisata dalam beberapa tahun belakangan ini. Terebih penilaian dari ISTA berstandar global. TSTJ sebagai lembaga yang berfungsi untuk konservasi, rekreasi, dan edukasi terus mengembangkan konsep pariwisata yang lebih matang.



"Beberapa aspek yang dinilai dalam empat tahun terakhir baik fisik maupun administrasi, meliputi ekonomi, lingkungan dan sosial budaya,semisal apa manfaat sosial ekonomi, kemudian bagaimana melestarikan nilai budaya setempat, bagaimana TSTJ memberikan lapangan pekerjaan, mengembangan sumber daya alam dan manusia, dan lain sebagainya," ujar Bimo kepada solotrust.com, dalam sebuah sesi jumpa pers, Senin (3/12/2018).

Bimo membeberkan, yang menjadi fokus utama dari pengelola adalah terus tetap mempertahankan proses ekologi dan menjaga warisan alam serta hayati di TSTJ. Untuk itu, TSTJ pun menjajaki kerja sama dengan sejumah stakeholder.

“Tentu menjadi suatu kebanggan tapi juga tantangan bagi kami mendapatkan penghargaan itu , kita harus menjaga komitmen untuk terus mengembangkan sektor pariwisata, kami sudah tandatangani beberapa perjanjian kerja sama, termasuk perjanjian dalam pendidikan untuk mengedepankan sisi edukasi dengan berbagai pemerintah daerah untuk mengembangkan promosi. Di antaranya dengan Pemerintah Ngawi, Madiun, Wonogiri serta beberapa dinas yang ada di Solo,” beber dia.

Rencana jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang telah dipersiapkan pengelola. Selain merealisasikan pembangunan kolam keceh, TSTJ melakukan pembenahan terhadap kandang satwa, dan beberapa agenda pengembangan lainnya.

"Kami sudah siapkan rencana baik dalam kurun waktu satu tahun ini, atau dalam lima tahun ke depan hingga perencanaan dalam 30 tahun ke depan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Anggota Dewan Pengawas TSTJ Sutarto mengungkapkan, untuk memperoleh penghargaan itu TSTJ sedikitnya ada 300 bukti dokumen yang dilampirkan kepada Kementerian Lembaga terkait melalui juri. Termasuk juga wawancara stakeholder sebagai bahan pertimbangan penialaian. Ke depan, TSTJ menargetkan dapat masuk nominasi25 besar ISTA.

“Bukti-bukti tersebut antara lain seperti perjanjian kerja sama, sertifikat, Peraturan Daerah (Perda), rencana kerja maupun dokumen penghargaan. Pada saat penjurian juga dilakukan wawancara langsung kepada manajemen TSTJ dan stakeholder yang bekerja sama dengan TSTJ,” Ungkap Sutarto. (adr)

(way)