Hard News

BPSMP Rangkul Warga Kembangkan Wisata Situs Sangiran

Jateng & DIY

29 Oktober 2017 22:38 WIB

Suasana Diskusi, Kemitraan dan pelibatan publik dalam dinamika pengembangan Pariwisata Situs Sangiran, di Novotel. (solotrust.com/saf)

SOLO, solotrust.com - Sebuah diskusi panel untuk menjalin kemitraan dan pelibatan publik, digelar oleh Badan Pengelola Situs Manusia Purba ( BPSMP ) Situs Sangiran, di Novotel Hotel Solo pada Minggu (29/10/2017). Kagiatan diikuti oleh sekitar 100 warga di kawasan klister-klaster Sangiran. Mereka sengaja dihadirkan  untuk mendapatkan sharing tentang cara cara pengembangan wisata di desa mereka.

Acara dibuka langsung oleh Kepala Balai BPSMP Sukronedi. Sementara pembicara yang dihadirkan adalah Mohctar Efendi, Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Kantor Disparpora Kabupaten Sragen. Diskusi juga menghadirkan Tokoh desa wisata Watu Lumbung, Parangtritis, Kabupaten Bantul Muhammad Iqbal yang biasa dipanggil Mbah Boy.



Sukronedi dalam pembukaannya menyebut tujuan acara ini adalah dua hal. Pertama, pelestarian situs Sangiran itu sendiri dan kedua adalah pengembangan ekonomi warga di sekitar situs. " Kita berharap, masyarakat sekitar itu tidak hanya menjadi penonton, tapi mereka bisa menjadi inisiator dari pengembangan wisata di Sangiran," tutur Sukronedi kepada solotrust.com ditengah tengah acara.

Kehadiran ratusan warga disekitar situs Sangiran ini, diharapkan menjadi pembuka wawasan yang lebih luas tentang peran mereka untuk menjadi pelaku wisata. Dari sisi pemerintah daerah, Mochtar Efendi mengaku bersyukur acara ini digelar dengan hadirnya warga sebagai sasaran yang tepat. Mochtar menyebut, pihaknya sulit menggelar acara seperti ini karena keterbatasan dana yang dimiliki dinas. " apalagi tahun depan, sulit bagi kami, karena anggaran akan difokuskan di insfrastruktur," ujar Mochtar Efendi yang datang mewakili Kepala Dinas Pariwisata Sragen, Suwandi.

Dalam paparannya, Mochtar menjelaskan tentang kiprah dinas terkait wisata Sangiran, yang sebatas memberikan pelatihan pelatihan kepada warga. " Kami juga melakukan mobilisasi anak anak sekolah agar datang ke Sangiran," tambah Mochtar.

Saat ini menurut Mochtar, baru ada dua desa wisata di Sragen, yaitu Desa Batik Kliwonan di Masaran dan Desa Wisata Padi Organik di Sambirejo. " Mudah mudahan dari acara ini bisa diwacanakan adanya desa wisata di Sangiran," tandas Mochtar Efendi.

Yang lebih unik dan spesifik dari acara ini adalah kehadiran Mbah Boy (Muhammad Iqbal -red) yang dinilai sukses mengembangkan desa wisata Watu Lumbung, Parangtritis Kabupaten Bantul. Menurut Mbah Boy, jumlah wisatawan di Sangiran yang setiap tahunnya mencapai 500 ribu, bukan sesuatu yang luar biasa, karena Sangiran sudah mendunia. Mbah Boy menyayangkan minimnya pengunjung, karena jumlah penduduk dikawasan Soloraya saja jutaan.

Warga di sekitar Sangiran jangan hanya mengandalkan Souvenir untuk mendapatkan penghasilan. Dikatakan Mbah Boy, rumah rumah warga harus diberdayakan untuk tempat singgah yang nyaman. "Sajikan makanan dan minuman yang khas, seperti air kendi bukan air mineral saja," ujar Mbah Boy.

Acara diskusi panel menjalin kemitraan dan pelibatan publik oleh BPSMP Sangiran ini, berlangsung selama dua hari.  

 

(saf-Wd)

(Redaksi Solotrust)