Hard News

Ulama di Boyolali Mengajak Menyikapi Perbedaan dalam Pemilu

Jateng & DIY

26 Januari 2019 05:07 WIB

KH Joko Parwoto Alhafidz saat memberikan keterangan kepada wartawan.

BOYOLALI, solotrust.com - Ulama Boyolali KH Joko Parwoto Alhafidz meminta kepada masyarakat dalam pelaksanaan pemilihan presiden dan wakil presiden maupun legislatif, harusnya disikapi dengan sebaik mungkin, yakni menjaga kerukunan di tengah perbedaan. Perbedaan pilihan merupakan hal wajar.

Menurutnya pesta demokrasi merupakan kesepakatan negara yang harus dijunjung tinggi. Apalagi umat Islam yang selalu memegang teguh perjanjian.



“Maka dari itu, saya minta umat islam untuk menjaga kedamaian kerukunan dan turut berpartipasi dalam Pemilu 2019 nanti dengan sepenuh hati. Semoga pimimpin kita nanti (Pilpres) dapat menjalankan kepemimpinannya dengan amanah,” ujar Kiai Joko.

Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Ijazul Qur’an Desa Kateguhan, Kecamatan Sawit, Boyolali meminta masyarakat tidak saling melecehkan satu dengan lain. Hal itu sesuai dengan hakikat manusia yang diciptakan untuk menjaga persatuan dan menjaga kedamaian.

Jangan sampai, masyarakat terpengaruh bisikan iblis yang menginginkan permusuhan satu dengan lain. Hal itu sesuai dengan salah satu firman Allah dalam Al-Qur’an yang menginginkan membuat kerusakan didunia dan saling bermusuhan.

“Maka umat Islam tidak boleh kalah dengan musuh kita yang nyata yaitu Iblis,” tegasnya

Ia juga menyayangkan adanya informasi di media sosial penyebaran fitnah dan terkesan saling memojokkan, yang berpotensi menimbulkan konflik antar umat islam. Hal itu merupakan salah satu penyakit yang ditimbulkan dari Iblis.

“Di Indonesia ini kerukunan sudah terjaga sedemikian baik. Jangan sampai kita ingkari yang dapat memicu kemungkaran Allah,” ujar dia.

Sementara itu, pihaknya juga menegaskan untuk masyarakat Boyolali dan masyarakat Indonesia untuk dapat berpartisipasi dalam pemilu 2019 mendatang. Aktivitas apapun yang didasari dengan keikhlasan merupakan sebuah ibadah. Termasuk aktivitas politik memilih calon pemimpin Indonesia untuk lima tahun kedepan.

“Salah satu tanda mensyukuri nikmat atas karunia hidup di Indonesia yaitu dengan melaksanakan hajatan pesta demokrasi ini sebaik mungkin, jadi jangan golput,” pungkasnya. (Jaka)

(wd)