SOLO, solotrust.com - Server lelang pengadaan barang dan jasa yang diselenggarakan Pemkot Surakarta mengalami gangguan sistem, akibatnya tender melalui lelang elektronik menjadi terhambat.
Kepala Badan Layanan Pengadaan (BLP) Suyamto mengatakan, ada sebanyak 49 proyek yang didaftarkan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE).
"Baru 29 yang diunggah dan didaftarkan akhir 2018. 20 sisanya belum bisa diporses karena sistem error, bahkan 9 diantaranya sudah memasuki batas akhir masa penawaran" kata dia kepada wartawan di kantornya, Jumat (8/2/2019).
Dikatakan Suyamto, gangguan sistem tersebut disebabkan karena migrasi data aplikasi layanan pengadaan. Pemkot Surakarta menjadi satu dari 18 kota/kabupaten di Propinsi Jawa Tengah yang menjadi percontohan penggunaan aplikasi LPSE.
"Kalau tenggat waktu habis, terpaksa dilelang ulang," tutur dia.
Menurut rencana, pekan depan pemkot bakal berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk mencari solusi atas permaslahan tersebut. Surat kepada Bappenas dan Kementerian Keuangan sudah dilayangkan.
"Senin (11/2/2019) kami akan ke Jakarta untuk membahasi ini. Pembenahan sistem hanya bisa dilakukan admin LPSE yang berhubungan dengan admin server Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP). Kami sifatnya hanya sebagai user LPSE," jelas dia.
Bagi Organisasi perangkat daerah (OPD) penyelenggara lelang diminta untuk berkomunikasi dengan stakeholder agar memperpanjang masa penawaran lelang hingga server kembali normal.
Sementara itu, tampaknya gangguan tersebut berdampak pada layanan dari OPD di lingkungan pemerintahan Kota Surakarta, seperti dialami Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Endah Sitaresmi.
"Berkas lelang penataan kawasan Jenderal Sudirman yang dimasukkan sejak awal Januari belum tayang di LPSE. Sehingga lelang belum bisa dimulai," ungkap Sita. (adr)
(wd)