Hard News

Pertamina Dorong Peternak Ayam di Boyolali Beralih ke LPG Nonsubsidi

Jateng & DIY

15 Februari 2019 20:26 WIB

Deklarasi kerja sama pemasangan instalasi dengan 60 peternak ayam broiler di Boyolali di Pendopo Alit Boyolali, Kamis (14/2/2019). (solotrust-jaka)

BOYOLALI, solotrust.com - Penggunaan LPG subsidi 3 kg terus dibenahi, salah satunya dengan mendorong peternak ayam yang selama ini menggunakan LPG subsidi beralih ke non-subsidi.

Dalam setahun ini di Boyolali, penggunaan LPG subsidi oleh peternak ayam yang digunakan sebagai energi penghangat ternak ayam mencapai 96 ribu tabung per tahun.



"Penyaluran distribusi LPG subsidi lebih tepat sasaran, karena peruntukannya sebenarnya untuk rakyat miskin," kata Unit Manager Comm dan CSR MOR IV PT Pertamina Andar Titi Lestari, di sela deklarasi kerja sama pemasangan instalasi dengan 60 peternak ayam broiler di Boyolali di Pendopo Alit Boyolali, Kamis (14/2/2019).

Dalam hal ini, pihaknya memberikan insentif berupa instalasi pemasangan penghangat kepada 60 peternak ayam di Boyolali agar mereka beralih menggunakan LPG non-subsidi.

Secara aspek hukum, konsumsi LPG subsidi di kalangan peternak ayam ataupun kalangan usaha menengah ke bawah memang tak secara tegas dinyatakan sebagai pelanggaran hukum.

"Kita lakukan sosialisasi agar kesadaran peternak meningkat dalam konsumsi LPG bersubsidi. Program ini menjadi pilot project yang nanti akan diterapkan di wilayah lain agar distribusi gas 3 kg sesuai peruntukannya,"kata dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Boyolali Juwaris menambahkan, dari sekitar 600-an kandang peternakan ayam di Boyolali, untuk mekanisme penghangat ayam, sebagian sudah besar masih menggunakan gas LPG subsidi. Hal tersebut perlu diluruskan kembali sesuai aturan pemerintah bahwa LPG subsidi tak diperuntukkan untuk kalangan pengusaha.

"Dari dinas juga akan memberikan perhatian lebih, misal sari aspek kesehatan hewan dan sebagainya,"katanya.

Sukron, Ketua Paguyuban Ternak Desa Manyaran, Karanggede, mengatakan, saat ini sistem penghangatan ternak sudah beralih. Jika dulu menggunakan kamput atau remah gergaji kayu, saat ini beralih menggunakan gas LPG.

Sementara untuk penggunaan gas 3 kg, untuk penghangat satu kandang ayam berkapasitas 3 ribu ekor dalam satu kali masa panen atau selama 35 hari mencapai 18 hingga 20 tabung.

"Kalau sekarang karena dibantu PT Pertamina dengan pemasangam instalasi penghangat, maka kami beralih menggunakan LPG non-subsidi," tandasnya. (Jaka)

(way)

Berita Terkait

Berita Lainnya