KLATEN, solotrust.com- Peran serta mahasiswa dalam pencegahan korupsi bisa dimulai dari lingkungan sekitar, baik keluarga, kampus, maupun masyarakat. Hal tersebut dikatakan, Wakil Ketua KPK Alexander Marwata saat memberikan kuliah umum di gedung auditorium Universitas Widya Dharma (Unwidha) Klaten, Rabu (8/11/2017).
Dijelaskan dia, untuk mencegah korupsi bisa dimulai oleh mahasiswa dengan tidak menitip daftar presensi jika bolos kuliah. Selain itu, kata dia,mahasiswa diminta berani menanyakan kepada orang tuanya apakah penghasilan keluarga resmi dari upah bekerja atau penyalahgunaan kewenangan.
”Mahasiswa juga tolong awasi dana desa di wilayah masing-masing. Silakan kontrol dan awasi penggunaannya, jangan sampai niatan baik pemerintah memajukan desa tidak tercapai karena praktik korupsi.Tujuannya supaya bisa mengawasi keuangan keluarga. Beritahu keluarga besar ketika mengurus surat-surat apapun untuk tidak memberikan upeti,"ujarnya.
Disebutkan, dalam setahun KPK menerima rata-rata 8.000 aduan dari masyarakat. Dari ribuan aduan ada sekitar 300 yang dapat ditindaklanjuti.
Sementara itu, Rektor Unwidha Triyono berharap, tidak adalagi kasus korupsi di Klaten. Tertangkapnya Bupati Klaten Sri Hartini pada Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK 30 Desember 2016 menjadi preseden buruk bagi pemerintahan.
”Kami harap itu terakhir dan tidak ada OTT lagi,”pungkasnya.
(jaka-Wd)
(Redaksi Solotrust)