SUKOHARJO, solotrust.com - Cotton Council International (CCI) bersama Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menginisiasi sebuah forum para pelaku industri tekstil Indonesia, termasuk Solo Raya, untuk membahas teknologi terbaru pengolahan kapas serta potensi pasar terkait penggunaan Cotton USA bagi industri tekstil dalam negeri.
Kali ini, seminar bertajuk “Teknologi Terbaru dalam Industri Tekstil Dari Uji Coba (Uster), Merajut (Rieter) dan Memintal (Murata) dari Benang Cotton USA” diadakan di Hotel Best Western Premier Solo Baru, Sukoharjo, Jumat (26/4/2019).
“Cotton USA™ selalu berkomitmen untuk mendampingi para pelaku industri manufaktur dalam memahami penggunaan teknologi terbaru, untuk membawakan peluang baru dan manfaat untuk industri tekstil Indonesia," terang Andy Do, Representatif CCI di Indonesia, Jumat (26/4/2019).
Dalam seminar tersebut, dihadirkan sejumlah pakar baik dari dalam maupun luar negeri seputar teknologi industri tekstil. Antara lain Bruce Atherley (Executive Director CCI) yang memperkenalkan lebih jauh seputar CCI. Technical Director CCI, Navaid Baqai, memaparkan materi persentasi seputar sejumlah penelitian terkait serat kapas.
Hadir pula Murali Ganesh (Head of Textile Technology, India and South-East Asia, Uster) memaparkan statistik uji serat. Harald Schwippl (Head of Technology Rieter) menjelaskan pemintalan dengan menggunakan Cotton USA. Serta Akitsugu Mori (Technical Expert Murata) yang mengulas teknologi terbaru produksi benang berbahan dasar Cotton USA.
Executive Director of CCI, Bruce Atherley, menerangkan kegiatan ini adalah inisiatif Cotton USA™ yang bertujuan menginspirasi para pelaku usaha tekstil agar terus menggali berbagai peluang dan memperkenalkan inovasi teknologi terbaru yang berhubungan dengan Kapas AS, untuk menghasilkan beragam produk kapas AS berkualitas tinggi dengan tiga teknologi terbaru dalam uji coba total (Uster), merajut (Rieter), dan memintal (Murata).
"Cotton USA telah berpartner dengan API untuk melakukan seminar di Bandung dan Solo karena keduanya merupakan hubungan untuk industri tekstil di Indonesia. Yang tujuannya adalah untuk memberikan informasi terkini mengenai kapas AS dan teknologi dimana tujuan akhirnya adanya efisiensi dari pabrik-pabrik tekstil di sini," tuturnya.
Head of Technology Rieter, Harald Schwippl menambahkan, permintaan dan konsumsi benang semakin tinggi karena semakin banyak populasi, maka makin banyak kebutuhannya. Pihaknya punya banyak kemungkinan pembiayaan bagi industri yang ingin bekerjasama.
"Rieter adalah satu-satunya pemasok yang bisa memasok semuanya. Tidak masalah negaranya dimana atau jenis bahannya seperti apa, bisa disuplai oleh Rieter," ujarnya.
Technical Expert Murata, Akitsugu Mori memaparkan, bahwa tren teknologi di industri tekstil secara global sekarang ini mengarah pada kecenderungan ramah lingkungan. "Mulai dari mindset hingga pemrosesan lebih sedikit menggunakan energi, lebih sedikit memakai air, dan tidak menyebabkan polusi bagi lingkungan," paparnya.
Kegiatan seminar terkait Teknologi Terbaru dalam Industri Tekstil yang diadakan oleh CCI di Solo Baru ini merupakan rangkaian roadshow sebagai respon dari tingginya minat pengusaha di bidang tekstil di beberapa daerah di Indonesia. Sebelumnya acara yang sama juga telah digelar bersama pengusaha tekstil lokal di Bandung, Rabu (24/4/2019). (Rum)
(wd)