Ekonomi & Bisnis

Sosmed Down, Transaksi Penjual Online Turun 50%

Ekonomi & Bisnis

23 Mei 2019 16:35 WIB

Aktivitas jual beli di BTC.

SOLO, solotrust.com - Akibat penggunaan sosial media (sosmed) dibatasi pemerintah, sejumlah pedagang kebutuhan pakaian Lebaran di Solo mengalami penurunan penjualan hingga 50 %. Pembatasan akses somed dilakukan Kementerian Informasi sejak Rabu (22/5/2019) kemarin dan rencananya sampai 25 Mei mendatang.

Salah seorang pedagang pakaian di Beteng Trade Center (BTC), Ades mengaku kesulitan berkomunikasi dengan para pelanggannya akibat pembatasan sosmed terkait terjadinya kerusuhan di Jakarta selama 2 hari, Selasa-Rabu (21-22/5/2019). Ia mengeluh sejak jam 12 siang kemarin tidak bisa mengakses sosmed, sehingga tidak bisa berjualan seperti saat kondisi biasanya.



Sebagai supplier bagi reseller yang berjualan secara online, pihaknya tidak bisa komunikasi melalui sosial media terutama whatsapp. Padahal penjualan secara online memerlukan pengiriman dan penerimaan gambar produk dari dan ke reseller. Dalam sehari ia biasa mengunggah 9 jenis produk untuk ditawarkan ke reseller.

"Kita ambil barang dari Tanah Abang (Jakarta). Sana rusuh, sini kedampak, tidak bisa kulakan. Reseller juga kena dampak, mereka mengeluh sepi karena sosmed down. Mereka kirim gambar produk yang diminta tidak bisa. Dampaknya 50 persen ke penjualan," terangnya pada wartawan, Kamis (23/5/2019).

Menurutnya, pedagang dari Tanah Abang Jakarta tempat ia mengambil barang juga takut berjualan sampai tanggal 27 Mei nanti. Mereka takut bila mau buka toko justru akan dijarah atau dibakar oleh massa yang berdemo. Sekalipun pihaknya bisa membeli barang dan transfer uang ke pedagang Tanah Abang, barang belum tentu bisa dikirim sebab kondisi ekspedisi ada yang overload bahkan tutup.

Ades biasanya membeli sekitar 1 karung (1 koli) dengan bobot sekitar lebih dari 50 kg atau nominal barang Rp 15 jutaan dalam 1 toko. Ia mengambil tidak hanya dari 1 toko saja, bahkan bisa beli dari 4 toko sekaligus dalam sehari. Tapi jumlah itu tidak pasti, tergantung permintaan dan tersedianya barang. Saat kondisi ramai barang langsung sehari habis dibeli reseller, tapi saat sepu 3 hari baru habis.

Padahal dalam sepekan ini menjadi kesempatan bagi pedagang seperti dirinya untuk menjual barang ke para reseller. Biasanya reseller mengambil barang sampai seminggu sebelum Lebaran, atau tanggal 29 nanti di toko miliknya. Sedangkan H-6 hingga H-1 Lebaran, ia melayani pembeli dari luar kota yang suka belanja atau eceran.

"H-7 masih ramai, ini minggu terakhir para reseller belanja karena Reseller juga mau mudik," ujar wanita pemilik Toko Bunder ini.

Produk yang dia jual antara lain baju atasan, gamis, bawahan, celana, blus, dan tunik. Menjelang Lebaran ini, reseller biasanya mengambil baju muslim seperti gamis dari tokonya. Harga kisaran gamis untuk reseller antara Rp 100 ribu sampai Rp 115 ribu sedangkan eceran dijual Rp 125 ribu - Rp 150 ribu. Sedangkan baju atasan di harga reseller sekitar Rp 70 ribu dan eceran Rp 90 ribu.

Pedagang lain, Pandi Pujianto, mengeluhkan hal yang sama dimana penjualan terdampak pembatasan sosmed oleh pemerintah. Karena dirinya tidak bisa berkomunikasi dengan reseller, tidak bisa mengunggah gambar produk.

"Terutama wa, kalo olshop kebanyakan pakai WA. Jam 3 sore kemarin baru sadar kalau sosmed down, katanya dari pemerintah. Yang onlineshop kehambat, penjualan berkurang hingga 50 persen," paparnya.

Menurutnya, pada Rabu jam 15.00 WIB kemarin, toko sudah agak sepi karena reseller sudah pulang karena sulit konfirmasi sama customer mereka. Padahal sebelumnya ramai, karena menjelang Lebaran reseller yang mengambil barang lebih banyak, hingga 100 lebih. Dimana pekan ini memang waktunya reseller mengambil barang dan minggu depan atau H-7 Lebaran lebih sepi.

Saat ini, pihaknya mengaku penjualan sudah berjalan lebih lancar karena ia mendengar bisa menggunakan aplikasi (VPN) untuk memperlancar komunikasi via wa dengan bebas tanpa batasan yang ditetapkan negara.

"Sekarang sudah normal, karena katanya sudah pakai VPN, saya juga. Soalnya hari biasa bisa mengunggah 8 atau 10 gambar untuk melayani reseller," ujarnya.

Ia mengaku mengambil barang juga dari Jakarta. Adapun produk yang kebanyakan dicari menjelang Lebaran adalah gamis dan koko. Harga gamis untuk reseller di kisaran Rp 90 ribu - Rp 200 ribu dan baju koko Rp 110 ribu - Rp 180 ribu, tergantung bahan dan model. (Rum)

(wd)