Hard News

Puluhan Peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas Kembali dari Solo ke Jakarta

Jateng & DIY

9 Juni 2019 21:07 WIB

Persiapan keberangkatan bus akses disabilitas ke Jakarta dari BBRSPDF Prof dr Soeharso Surakarta, Minggu (9/6/2019).

SOLO, solotrust.com -  Sebanyak 35 peserta Mudik Ramah Anak dan Disabilitas (MRAD) diberangkatkan ke Jakarta dari Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. dr. Soeharso Surakarta pada Minggu (9/6/2019) pagi.

Para penyandang disabilitas itu diantar menggunakan dua unit bus akses disabilitas dan satu unit mini bus. Bus disabilitas yang digunakan merupakan bus milik Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Barat yang kini dioperasikan Damri.



Bus tersebut dibagi nenjadi dua rute, A dan B. Bus A menempuh jalur selatan meliputi Solo -Magelang - Kebumen - Purbalingga - Majenang - Bandung - Baros - Purwakarta - Jakarta. Sedangkan Bus B melalui jalur utara meliputi Solo - Salatiga -  Tegal - jakarta

Pantauan solotrustcom menengok di dalam mobil akses disabilitas itu terdapat fasilitas seperti bed dan space yang cukup luas untuk disabilitas pengguna kursi roda dan tuna daksa,  selain itu cek kesehatan driver, hingga konsumsi bagi para peserta mudik gratis.

Inisiator MRAD Ilma Sovri Yanti mengatakan, MRAD merupakan salah satu bentuk pemenuhan hak terhadap para penyandang disabilitas baik kursi roda maupun kebutuhan khusus lainnya serta ramah anak untuk berlebaran di kampung halamannya pada musim mudik.

"Dari Solo total ada 35 disabilitas, rinciannya 19 disabilitas kursi roda dan daksa menggunakan bus akses, 16 anak-anak di mobil elf termasuk pendamping, kalau total secara nasional ada 195 peserta meliputi disabilitas beragam, anak-anak dan pendamping. Pendaftar sebenarnya ada 200 tapi yang 5 ada halangan karena faktor kesehatan yang menurun dan lainnya," ujar Ilma kepada solotrustcom di sela kegiatan.

Ilma menuturkan, program MRAD tersebut sudah dijalankan sejak tahun 2016, hasil kerja sama antara pemerintah pusat, BUMN, daerah, hingga swasta sehingga dapat berjalan dengan lancar dan jumlah peserta terus meningkat dari tahun ke tahun.

"Ini sudah tahun ke 4 dan tahun ini pertama kali membawa ke pulau Sumatera, di wilayah Lampung, Medan dan Palembang," kata dia

"Pertama kali program ini berjalan tahun 2016 tujuannya pertama di Solo awalnya memberangkatkan 7 disabilitas, tahun 2017 meningkat 24 orang, tahun 2018 bertambah 28 orang, dan tahun 2019 melonjak signifikan 195 peserta, dengan jumlah armada yang bertambah juga," papar dia.

Melalui MRAD para penyandang disabilitas diberikan pemenuhan 5K, yakni kenyamanan, kemandirian, keselamatan, Keamanan, dan Kesenangan.

"Jadi ada yang menggunakan bus akses khusus ini, bus reguler dan pesawat, ini komitmen negara dalam memenuhi hak mereka (disabilitas)," pungkasnya.  (adr)

(wd)