SOLO, solotrust.com -Kota Surakarta sebagai kota lahirnya organisasi guru nasional, menjadi sorotan nasional pada setiap digelarnya peringatan Hari Guru Nasional yang bertepatan dengan lahirnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) pada 25 November 1945. Kali ini Peringatan ke- 72 tahun kembali digelar oleh siswa siswa di Solo, dengan aksi seni yang dipersembahkan untuk para guru.
Aksi para siswa untuk ikut merayakan hari lahirnya PGRI sebagai satu-satunya wadah organisasi guru di Indonesia ini, berlangsung di kompleks Sekolah Menengah Pertama (SMP) Muhammadiyah 5 Surakarta jelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 PGRI yang jatuh pada tanggal 25 Nopember 2017.
Beberapa aksi unik tetap berlangsung, meski Kota Solo diguyur hujan. Kirab budaya dengan menampilkan siswa berpakaian Batik Carnival serta prajurit kerajaan, mengelilingi kompleks sekolah sempat dengan membentangkan poster “antar aku raih cita-cita”. Ungkapan yang ditujukan kepada para guru yang sedang merayakan hari guru nasional.
Kirab ini juga membawa balon udara yang diterbangkan dengan membawa bendera PGRI. Selanjutnya, puluhan siswa yang telah menyiapkan kue ulang tahun serta kado-kado lainnya menyerahkan kepada para guru. Acara juga diwarnai dengan aksi sungkem bersama, sungkem yang dilakukan para siswa kepada para guru memunculkan rasa haru, beberapa siswa bahkan tak mampu menahan air matanya yang menetes.
Kepala SMP Muhammadiyah 5 Surakarta, Sudarno mengungkapkan rasa syukurnya sebagai guru yang mendapatkan penghormatan dari para siswa. “momentum hari guru nasional ini menjadi wahana bagi siswa untuk berekspresi, menunjukkan kemampuannya untuk membuat perayaan ini lebih bermakna,” tandas Sudarno.
Perayaan hari guru nasional ini juga dihadiri Ketua PGRI Kota Surakarta Sugiharyo yang datang membawa pesan dari Presiden Jokowi dalam sambutannya. Menurut Sugiharyo, pesan Jokowi yang tertuang dalam nawacita ke delapan, menyebut tentang pembentukan karakter generasi muda, untuk meraih Generasi Emas Indonesia pada tahun 2045.
“Hari Guru itu sesuai dengan filosofinya, sebagai organisasi profesi harus bisa meningkatkan profesionalismenya. Agar bisa mencapai generasi emas 2045 guru harus bisa mempunyai kompetensi professional, yaitu minimal guru itu S-1 dan mempunyai kompetensi personal -pedagogic dan sosial, saya yakin kalo kompetensi itu ada, maka generasi emas 2045 bisa teraih,” kata Sugiharyo yang juga Koordinar PGRI se-Soloraya, kepada solotrust.com seusai acara.
Tema peringatan Hari Guru Nasional 2017 dan HUT PGRI ke-72 tahun ini adalah , membangkitkan kesdaran kolektif guru dalam meningkatkan disiplin dan etos kerja untuk penguatan pendidikan karakter.
(saf-Wd)
()