Hard News

Warga Bantaran Menolak Pindah, Wali Kota Surakarta: Biar Digugat Saja!

Jateng & DIY

29 November 2017 16:12 WIB

Pemukiman warga di Semanggi, Solo terendam banjir. (dok)

SOLO, solotrust.com – Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo memberikan ultimatum kepada warga yang masih nekat tinggal di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo.

Menurutnya, dengan kondisi musim hujan seperti sekarang ini, potensi terjadinya banjir bisa berisikobagi warga yang tinggal di bantaran sungai.



Pihaknya bahkan menekankan bahwa jika parapet yang kini tengah dibangun dari Gulon hingga Joyosuran telah selesai pengerjaannya, bangunan di sekitar lokasi tersebut akan ditutup.

“Kita sudah ultimatum, kalau nanti parapetnya pengerjaannya hampir selesai, ya tertutup. Uang pengganti, hak milik, nanti akan kita titipkan di pengadilan,” ujar Rudy, sapaan akrabnya, saat meninjau banjir di SDN Wonosaren 42 Solo, Rabu (29/11/2017) siang.

Rudy mengaku mempersilakan warga jika mau menggugat. Pihaknya telah menyiapkan langkah jika warga nantinya menggugat Pemkot atas bangunan di atas lahan yang ditutup tersebut. Daripada terus mempertahankan kondisi rumah yang selalu kebanjiran tiap kali musim penghujan datang, yang tentu sangat berisiko.

“Jadi biar digugat saja, daripada kita mempertahankan puluhan rumah di situ, 550 ribu jiwa kebanjiran ya jangan lah,” lanjutnya.

Menurutnya, solusi yang diberikan tersebut masih manusiawi. Mengingat para warga nantinya akan diberi dana untuk pengadaan tanah (di lahan baru), plus bantuan dalam membangun rumah.

Bahkan pihaknya juga telah menyiapkan tanah hak milik bagi para warga saat nanti dipindah. “Sehingga kalau masih tidak mau ya duitnya dititipkan pengadilan saja biar menggugat,” tegas Rudy.

(elvan-way)

(Redaksi Solotrust)