SOLO, solotrust.com - Letusan Gunung Agung di Bali berakibat terjadinya pembatalan penerbangan beberapa maskapai di Bandara Adi Soemarmo, Boyolali. Di sisi lain, pembatalan penerbangan tersebut justru membawa berkah bagi moda transportasi darat bus.

Beberapa agen bus di kawasan Gilingan, belakang Terminal Tirtonadi mengaku omzetnya meningkat akibat terjadi lonjakan penumpang di Kota Solo sejak Minggu (26/11/2017).

Salah satu agen bus Safari, Tri Suhendar menjelaskan bahwa semula banyak penumpang bus beralih ke pesawat karena lebih cepat. Namun beberapa hari ini jumlah penumpang melonjak meski tidak signifikan.

"Berhubung ada gunung meletus dan penerbangan dibatalkan otomatis terjadi lonjakan penumpang bus sejak Minggu. Safari selalu penuh dan menjalankan dua unit bus, peminatnya kebanyakan pebisnis. Untuk peningkatan jumlah penumpang ini terjadi terutama tujuan Bali," ujarnya, Kamis (30/11/2017).

Meski demikian, pihaknya mengaku mematuhi keputusan manajemen untuk tidak menaikkan harga. Harga tiket bus tetap dijual sebesar Rp260 ribu untuk tujuan Bali.

Sama halnya dengan salah satu agen tiket bus Sedya Mulya bernama Redy, yang mengaku untuk tiket moda transportasi bus mulai ramai sejak Minggu (26/11/2017). Padahal menurutnya, moda transportasi darat mulai sepi atau mengalami penurunan sejak harga pesawat murah dari 2014 sampai sekarang.

Baca juga : Erupsi Gunung Agung, Enam Penerbangan di Bandara Adi Soemarmo Dibatalkan

Terkait dengan kondisi erupsi Gunung Agung, ia mengatakan dibanding dengan hari biasa memang terjadi lonjakan di Solo. Meski lonjakan tidak begitu naik signifikan, hanya sekitar 30 persen sebab lebih banyak Yogyakarta.

"Biasanya hanya memberangkatkan satu bus, sekarang dua unit bus dikerahkan. Harga tiket bus tidak naik, tetap Rp275 ribu. Kebanyakan peminat pekerja dan pedagang," kata Redy.

(arum-way)

(Redaksi Solotrust)