SOLO, solotrust.com – Menyambut pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo dan Kyai Ma’ruf Amin Minggu (20/10/2019), Wali Kota Surakarta FX. Hadi Rudyatmo menggelar doa bersama di Rumah Dinas Loji Gandrung, pada Sabtu (19/10) malam tepat pukul 21.00 WIB.
Doa bersama ini ditujukan utamanya untuk pelantikan presiden dan wapres di Gedung Nusantara, Kompleks Gedung Parlemen agar berlangsung dengan khidmat aman dan lancar. Doa dipimpin oleh enam pemuka agama, mulai dari Islam, Kristen, Katholik, Budha, Hindu, Konghuchu dan terakhir doa dari satu pemuka penghayat kepercayaan.
Doa bersama ini diikuti ratusan peserta terdiri dari tokoh masyarakat, TNI, Polri, Kepala OPD lingkup Pemkot Surakarta, Aparatur Spil Negara (ASN) Kota Solo, hingga organisasi masyarakat mereka juga mendoakan agar periode kepemimpinan Jokowi-Amin lima tahun kedepan 2019-2024 Indonesia dapat semakin berbhinneka tunggal ika dan penuh kedamaian.
Setelah ujud doa dipanjatkan oleh enam pemuka agama dan satu pemuka penghayat kepercayaan, dilaksanakan pemotongan tumpeng dari Wali Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo diserahkan kepada Komandan Resort Militer 074/Warastratama, Kolonel Infanteri Rafael Granada Baay.
Setelah prosesi doa bersama dan pemotongan tumpeng selesai, para hadirin dipersilakan untuk menyantap bubur merah putih, maupun nasi tumpeng bancakan tersebut secara bersama-sama sebagai simbol tasyakur Indonesia telah memiliki pemimpin periode baru tahun 2019-2024.
Menurut wali kota, bubur merah putih sebagaimana warna kebesaran negara, yang disediakan dan disajikan untuk bersama ini merupakan simbol negara yang harus dijaga keutuhannya secara bersama-sama dari seluruh elemen masyarakat dari unsur manapun.
Rupanya pemilihan waktu pukul 21.00 WIB juga alasan tersendiri bagi Wali Kota Surakarta yakni melambangkan persatuan yang terjaga di periode 2014-2019 berlanjut ke periode 2019-2024 mendatang bagai angka 0 yang membentuk lingkaran dengan harapan persatuan kesatuan NKRI tak pernah terputus.
Hal itu dikuatkan dengan doa dari enam pemuka agama dan satu pemuka penghayat kepercayaan menggambarkan kebhinnekaan Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika menjadi salah satu dasar bangsa dan negara Indonesia menjadi bangsa yang kokoh dan besar.
Sedangkan tumpeng dalam falsafah Jawa menyimbolkan pemerataan pembangunan bagi rakyat dan bilah keris diartikannya sebagai simbol kebangkitan ekonomi rakyat Indonesia, serta nasi gurih yang disimbolkan sebagai harapan kebijakan-kebijakan pemerintahan, kesejahteraan, kemakmuran dapat dirasakan seluruh rakyat Indonesia.
“Ya kami semua berharap agar pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia dapat berjalan lancar, tidak ada gangguan apapun dan periode lima tahun ke depan bisa memimpin pemerintahan menuju pada rakyat yang lebih sejahtera, visi misi Nawacita yang belum tuntas bisa dituntaskan," terang Wali Kota FX. Hadi Rudyatmo. (adr)
(wd)