SEMARANG, solotrust.com - Seorang bocah laki-laki berusia 4,5 tahun meninggal dunia akibat mengidap penyakit difteri. Anak malang tersebut semula dirawat di Rumah Sakit Islam Kendal sebelum akhirnya dirujuk ke Unit Gawat Darurat (UGD) RSUP dr Kariadi Semarang.
Dr Hapsari, spesialis anak, sebagai penanggung jawab pasien RSUP dr Kariadi Semarang mengatakan, anak tersebut sudah dalam keadaan mengalami komplikasi dan sesak napas berat yang cukup berat saat dirujuk. Hal itu disebabkan ada kuman difteri yang menyumbat tenggorokannya, sehingga terjadi pembesaran pada kelenjarnya ditambah adanya penyakit jantung.
Pasien tersebut sempat dirawat di UGD, namun melihat kesehatannya yang memburuk membuat tim medis memutuskan untuk memindahkan pasien ke ruang isolasi.
Dalam kurun waktu tersebut, pihaknya sempat memberikan obat antibiotik pada tubuh pasien. Tim medis juga sudah berupaya melubangi selaput membran pada tenggorokan pasien.
Namun sayangnya nyawa pasien tak tertolong dan meninggal dunia pada Rabu (14/12/2017) pagi sekitar pukul 02.00 WIB.
“Memang kami tidak bisa menolong, itu kondisi pasien akhirnya meninggal. Karena ke sini datang sudah dalam kondisi sesak napas. Dan di sini sesak napasnya sangat berat,” ungkap Hapsari.
Hapsari menuturkan, pasien tersebut sudah enam hari terinfiksi kuman difteri. Saat dirawat di Kendal, dia sudah demam tinggi, tidur dalam keadaan ngorok. Kemudian dibawa ke Kariadi hanya beberapa jam, lalu pasien meninggal dunia.
Ia menduga, ketidaktahuan orang tua dalam mendeteksi gejala difteri membuat nyawa bocah itu tak tertolong. Meninggalnya karena sumbatan selaput tenggorokan.
Agar kejadian tersebut tak terulang, ia menyarankan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendal untuk memvaksinasi tempat tinggal pasien. (vita)
(way)