Solotrust.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memberikan penghargaan kepada 18 kru dari Maskapai Batik Air yang melakukan penerbangan misi kemanusiaan untuk menjemput Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, Tiongkok, di tengah merebaknya wabah virus corona di kota tersebut.
Dilansir dari laman berita Kemenhub, penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (17/2/2020).
Berikut daftar ke-18 kru Batik Air yang menerima penghargaan:
1. Captain Destyo Usodo (Pilot In Command)
2. Captain Suyono Suwito (Pilot In Command)
3. Hendra Tjin (Flight Officer)
4. Taufan Widya (Flight Officer)
5. David Setiawan (Senior Flight Attendant)
6. Indah Nurfitri Djufri (Flight Attendant)
7. Tia Septiani (Flight Attendant)
8. Kikiet Teguh Septarianto (Flight Attendant)
9. Abdul Hakim Sungkar (Flight Attendant)
10. Fahmi Husen Ali Joubah (Flight Attendant)
11. Farrand Abdilla (Flight Attendant) 12. Hartini Efniati Hasibuan (Flight Attendant)
13. Ranti Oktaviana (Flight Attendant)
14. Ni Wayan Tangkas Chika Manik (Flight Attendant)
15. Anggi Dwi Saputro (Flight Attendant)
16. David Rismon (Dispatcher)
17. Dimas Syamsurizal (Engineer)
18. Jemi (Engineer)
Ke-18 kru Batik Air tersebut mendapatkan penghargaan Adhikarya Dirgantara Adhirajasa yang artinya Penghargaan Penerbangan Tangguh/Pemberani.
Menhub mengapresiasi keberanian para kru untuk mengemban tugas yang diberikan oleh Negara untuk menjemput 238 WNI yang berada di Wuhan kembali ke Indonesia.
“Misi kemanusiaan ini merupakan hal yang sangat mulia sehingga perlu diabadikan karena tidak dapat dibayangkan mereka menjalankan tugas dengan mempertaruhkan dirinya sendiri. Penghargaan ini bukan hanya dari Pemerintah melainkan dari seluruh bangsa Indonesia sebagai lambang rasa keberanian dan ketulusan yang telah dilakukan oleh para awak kabin dan pilot,” kata Menhub.
Setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) resmi mengumumkan status darurat dunia atas kasus virus corona yang terus menyebar ke luar Tiongkok, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk melakukan misi kemanusiaan untuk menjemput pulang WNI yang berada di Wuhan, Tiongkok.
Pemerintah Tiongkok mensyaratkan penerbangan misi kemanusiaan tersebut harus dilakukan oleh operator yang memiliki izin penerbangan reguler dari dan ke Wuhan.
Dari Indonesia, maskapai yang memiliki izin rute reguler ke Wuhan hanya Sriwijaya dan Lion Grup. Sementara yang memiliki pesawat berbadan lebar (wide body) adalah Lion Grup. Oleh karena itu Pemerintah menunjuk maskapai Batik Air karena memiliki izin dan melayani penerbangan reguler dari dan ke Wuhan, Tiongkok.
Penjemputan WNI dari Wuhan, RRT dengan menggunakan pesawat Batik Air ID 8618 jenis Airbus 330-300 yang berangkat dari Indonesia ke Wuhan pada tanggal 1 Februari 2020 dan sampai di Batam, Indonesia tanggal 2 Februari 2020 dan membawa 245 WNI termasuk operator dan tim kesehatan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok.
Dalam penerbangan tersebut, para kru dan petugas medis dilengkapi dengan pakaian pelindung yang telah disiapkan. Pesawat Batik Air tersebut juga dilengkapi dengan fasilitas Cabin Air Filter yang berfungsi untuk menyaring masuknya virus. Sekembalinya ke Indonesia, pihak Lion Group telah melakukan sterilisasi atau pembersihan kembali pesawat tersebut. (Lin)
(wd)