Solotrust.com - Virus corona (Covid-19) terus menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Presiden RI Joko Widodo dan beberapa kepala daerah, bahkan sampai memberi pengumuman untuk mulai mengurangi aktivitas di luar rumah.
Penyebaran virus corona yang cepat telah membuat pemerintah meliburkan sekolah selama dua pekan. Pelaku usaha mengakali agar produktivitas tidak berkurang drastis dengan metode work from home (WFH).
Pakar keamanan siber, Pratama Persadha melihat ini momentum pemerintah dan swasta untuk mengadopsi teknologi yang mendukung WFH. Ada faktor keamanan dan kemudahan yang harus diperhatikan sehingga produktivitas tetap terjaga.
“Pertama yang harus dilakukan perusahaan dan pemerintah adalah edukasi keamanan siber paling mendasar untuk para pegawai. Misalnya bagaimana mengamankan email, akun media sosial, dan WiFi di rumah. Termasuk imbauan untuk tidak memakai WiFi publik saat mengakses sistem kantor,” jelas chairman Lembaga Riset Siber Indonesia CISSReC (Communication & Information System Security Research Center) dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/03/2020).
Pratama Persadha menambahkan, harus ada pengecekan keamanan pada device atau perangkat yang dipakai para pegawai untuk WFH. Minimal ada antivirus dan VPN sebagai tambahan keamanan. Pada tingkat lebih lanjut, pegawai juga harus dilengkapi sistem yang lengkap dengan enkripsi, sehingga data terlindungi.
“Keamanan adalah hal paling utama disamping kemudahan pemakaian. Karena itu, perlu dilakukan audit password dan juga memastikan update OS pada perangkat yang dipakai. Hal ini melengkapi pemakaian VPN dan antivirus untuk keamanan,” terang pria asal Cepu, Jawa Tengah.
Pratama Persadha menjelaskan, ini momentum tepat untuk melatih negara dan swasta menggunakan teknologi cloud secara luas. WFH sangat membutuhkan pemakaian cloud. Untuk skala menengah kecil penggunaan cloud yang gratis dan basik sudah cukup. Ada dropbox, mycloud dan berbagai cloud lokal di Tanah Air.
“Idealnya memakai enterprise mobility management atau EMM, namun memang perlu proses. Industri besar biasanya memakai teknologi EMM ini. Penggunaan EMM seharusnya lebih memudahkan dan lebih aman,” terang dia.
“Pengamanan perangkat dan jaringan pegawai juga harus diikuti oleh update sistem dan pengamanan jaringan kantor, termasuk pegawai kunci seperti admin dan super admin harus terus mendapatkan perhatian dan prioritas keamanan sehingga menutup celah terjadinya data breach,” pungkas Pratama Persadha.
(redaksi)