Hard News

Komunitas Rumah Banjarsari Ajak Setiap Komunitas Buat Lumbung Pangan

Sosial dan Politik

4 April 2020 13:03 WIB

Sumbangan para donatur untuk Lumbung Gotong Royong Rumah Banjarsari

SOLO, solotrust.com - Pandemi corona di Tanah Air tak hanya menyebabkan gangguan di sektor kesehatan, namun berdampak pula pada sektor lainnya seperti ekonomi dan seni budaya.

Banyaknya acara kesenian ditangguhkan atau ditunda pelaksanaannya, praktis sangat berdampak nyata pada kelangsungan ekonomi para pekerja seni. Menyikapi hal itu, Komunitas Rumah Banjarsari mempunyai ide membuat sebuah gerakan bernama Lumbung Gotong Royong Rumah Banjarsari.



“Mengapa dinamakan lumbung, itu sebenarnya konsep lama, terutama konsep di Jawa. Kita mengenal lumbung karena di Jawa mengenal mangsaseperti mangsa panen atau ada musim tanam, ada musim paceklik. Nah, saat-saat musim paceklik atau bencana seperti itu masyarakat Jawa dulu punya lumbung yang bercadangan, sehingga secara ketahanan pangan itu tidak mengkhawatirkan," ucap Zen Zulkarnaen saat berbincang dengan solotrust.com di Rumah Banjarsari, Jumat (03/04/2020) sore.

Zen Zulkarnaen menambahkan, di kehidupan urban, masyarakat sudah tidak mempunyai lumbung.

"Punya barang ya saat itu juga, mungkin juga faktor ekonomi yang menyebabkan. Kebetulan kita sudah lama menginisiasi lumbung dan embung di gerakan masyarakat kampung. Bagaimana kampung itu mempunyai sistem tradisi, mempunyai sistem lumbung sebagai cadangan makanan pokok dan juga embung sebagai keterjaminan air bersih,” paparnya, menjabarkan konsep lumbung dan embung yang pernah dikenal masyarakat Jawa.

“Peristiwa pandemi corona seperti saat ini, kita berpikir bahwa kita mulai saja dari yang terdekat, komunitas yang terjangkau dan berharap ini bisa diduplikasi di tempat lain, seperti komunitas kampung, RT, RW, dan sebagainya untuk membuat lumbung dari kita untuk kita. Kita menyimpan yang berlebihan, tidak perlu banyak semampunya baik segelas, dua gelas beras atau lebih terserah, kemudian digunakan untuk teman-teman di komunitas yang membutuhkan,” ajak Zen agar setiap komunitas di masyarakat membuat lumbung guna meringankan beban bersama di saat pandemi seperti sekarang.

Lebih jauh dirinya mengutarakan, konsep lumbung seperti yang dijalankan komunitas Rumah Banjarsari mirip dengan gerakan yang ada di Kuta Bali dengan nama Keranjang Solidaritas. Pada gerakan itu, ada sebuah tempat kemudian ditaruh keranjang. Orang yang merasa punya kemampuan ekonomi lebih kemudian menaruh makanan pokok dan sebagainya. Jika ada masyarakat membutuhkan tinggal mengambil seperlunya. 

“Dalam kondisi wabah seperti ini, saya pikir gerakan seperti lumbung atau yang ada di Bali itu sangat penting untuk menjaga jaring pengaman sosial yang paling dekat,” tutur Zen Zulkarnaen. 

Sasaran Lumbung Gotong Royong Rumah Banjarsari sendiri ialah untuk komunitas-komunitas jaringan Rumah Banjarsari. Selain itu juga memprioritaskan para pekerja seni yang merasa kesulitan memenuhi kebutuhan ekonomi lantaran terdampak corona.

"Apabila ada yang ingin berpartisipasi menyumbang semampunya bisa langsung menuju ke Rumah Banjarsari," pungkas Zen Zulkarnaen. (dd)

(redaksi)