Entertainment

Didi Kempot Bercita-cita Jadi Seniman Sejak SMA

Musik & Film

6 Mei 2020 12:31 WIB

Didi Kempot (Foto: Instagarm-@didikempot_official)

Solotrust.com - “Dudu klambi anyar sing neng njero lemariku, Nanging bojo anyar sing mbok pamerke neng aku, Dudu wangi mawar sing tak sawang neng mripatku,“ begitulah salah satu penggalan lirik lagu 'Pamer Bojo' karya Didi Kempot. Apabila Didi Kempot sudah berada di atas panggung dan menyanyikan lagunya, secara serentak langsung disambut koor panjang para fans sejatinya berjuluk Sobat Ambyar.

Pemilik nama asli Dionisius Prasetya lahir pada 31 Desember 1966. Darah seni tampaknya mengalir deras dalam diri seorang Didi Kempot. Ayahnya, Ranto Edi Gudel merupakan seorang pelawak senior grup lawak Srimulat, sedangkan kakaknya, Mamiek Podang atau Mamiek Prakosa juga merupakan seorang komedian Tanah Air yang telah mendahului Didi Kempot.



Dirangkum dari berbagai sumber, perjalanan karier seorang Didi Kempot tidak berjalan mulus. Bercita-cita menjadi seorang seniman semenjak SMA, Didi Kempot pun nekat mengadu nasib ke Jakarta. Kenyataan yang ada, kehidupan di Jakarta tidaklah semudah dibayangkan.

Kerasnya kehidupan di Jakarta membuat Didi Kempot harus menjadi seorang pengamen jalanan. Dirinya kemudian membentuk sebuah grup musik akustik diberi nama Kempot Band. Nama Kempot merupakan sebuah akronim dari nama Kelompok Penyanyi Trotoar. Nama Kempot itulah yang Didi pakai hingga akhir hayat sebagai nama panggungnya.

Kegigihan dan perjuangan tak kenal lelah membuat Didi Kempot terus bertahan di dunia musik jalanan. Sambil mengamen, Didi pun coba-coba membuat rekaman hingga akhirnya seorang produser bernama Pompi mengajaknya rekaman kompilasi bersama Batara Group dari Suriname. Berangkat dari situlah perlahan namun pasti karier Didi Kempot mulai menanjak dan akhirnya dirinya memutuskan bersolo karier.

Didi Kempot pun kemudian membuat lagu berjudul 'Stasiun Balapan' yang meledak di pasaran. Setelah itu, Didi Kempot banyak membuat lagu yang disukai para penggemarnya. Lagu-lagunya pun kerap menyapa ketika berada di terminal, stasiun, maupun tempat-tempat umum lainnya.

Lagu-lagu Didi Kempot memang terasa akrab di telinga masyarakat umum. Tak heran jika sekelompok anak muda penikmat lagu-lagu musisi campursari ini akhirnya membentuk sebuah komunitas fans berjuluk Sobat Ambyar, Sadboys dan Saidgirls.

Para Sobat Ambyar terbentuk di hampir seluruh kota Indonesia. Mereka selalu datang di mana pun Didi Kempot menggelar pertunjukan. Karya-karya Didi Kempot selalu memilih tema patah hati dan kehilangan sehingga para Sobat Ambyar pun menjuluki Didi Kempot dengan sebutan The Godfather of Broken Heart atau Bapak Patah Hati.

Sayang, di tengah puncak kesuksesan, Didi Kempot harus mengembuskan napas terakhirnya, Selasa (05/05/2020) pukul 07.45 di Rumah Sakit Kasih Ibu Solo lantaran mengalami serangan jantung. Sang maestro dimakamkan di Mejasem, Ngawi, Jawa Timur.

Ucapan duka cita dari berbagai kalangan pun menghiasi berbagai laman media sosial pada hari meninggalnya Didi Kempot, termasuk dari Presiden RI Joko Widodo. (dd)

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya