Hard News

Jalan Tulung - Mundu Rusak dan Berlubang

Jateng & DIY

29 Desember 2017 13:17 WIB

Jalan Tulung hingga Mundu, Klaten rusak parah. (solotrust.com/jaka)

KLATEN, solotrust.com- Hampir setiap hari ratusan truk material galian C melintas di jalan Tulung-Mundu dengan bermuatan lebih (tonase). Akibat banyaknya truk material galian C dari lereng Merapi yang melintas jalan jadi hancur. Lantaran tidak kuat menahan beban berat yang dibawa oleh truk material tersebut.

Sepanjang jalan Tulung hingga Mundu, yang terparah mulai dari Dukuh Kemiri sampai Dukuh Satriyan, Desa Kemiri, Kecamatan Tulung, Klaten atau sekitar 1 kilometer (KM).



Warga setempat, Joko Waluyo (53) mengaku, jalan rusak sudah terjadi sejak lama, namun hingga kini tidak ada perbaikan dari dinas terkait. Yang menjadi masalah, kata dia, setiap pagi pada jam sekolah atau jam kerja truk tidak mau mengalah saat melintas, bahwa truk-truk tersebut mengabiskan jalan.

"Jalan dihabiskan oleh truk, motor harus ngalah. Ini yang bikin jengkel. Kalau jam sekolah atau jam kerja itu kan ramai. Tidak sedikit yang mengalami jatuh pada jalan yang berlubang itu," katanya, Jumat (29/12/2017).

Sementara, Kepala Desa (Kades) Kemiri Juremi mengatakan, sebenarnya ini jalan kelas 3 sehingga tidak tepat kalau dilintasi oleh truk galian C yang bermuatan lebih. Dia mengaku, kalau kondisi ini terus dibiarkan maka warga yang dirugikan.

"Kalau terus begini, kami akan koordinasi dengan paguyuban Kades di Tulung bagian Barat. Sebab, warga jelas dibuat tidak nyaman dengan lalulalang truk galian C. Apalagi truk tersebut banyak yang dari luar Klaten," kata dia.

Lebih lanjut, dia mengatakan, tidak sedikit para pekerja atau pelajar di pagi hari sering terjadi kecelakaan, akibat berebut jalan yang tidak rusak atau berlubang.

"Disini rawan kecelakaan kalau pagi, dari arah utara banyak pelajar berangkat kesekolah sedangkan dari arah selatan banyak pekerja yang berangkat ke pabrik. Mereka saling mengejar waktu, sedang truk galian C di pagi hari tetap melintas dan sopir tidak mau mengalah, mereka ikut memilih jalan yang tidak berlubang," tandasnya. (jaka)

(wd)