Solotrust.com- Para anggota BLACKPINK tidak mendapatkan kesuksesan mereka saat ini dengan mudah. Banyak hal yang harus mereka perjuangkan selama berlatih bertahun-tahun untuk sampai di titik ini.
Rosé misalnya, ia masuk agensi itu untuk berlatih setelah menjadi satu-satunya peserta yang lolos audisi di Sydney tahun 2012. Ia menghabiskan 4 tahun berlatih di YG Entertainment, sebelum debut pada 2016 sebagai salah satu anggota girlgroup itu.
Dalam wawancara BLACKPINK dengan Zach Shang Show, Rosé dan Jennie pernah mengungkap apa hal yang membuat mereka terus maju, yakni karena mereka harus pulang ke rumah masing-masing jika gagal.
"Bagi saya, ini adalah dorongannya, bahwa saya tidak bisa kembali ke Australia tanpa membuat ini berhasil. Saya merasa itu adalah pertarungan melawan diri saya sendiri," kata Rosé.
Meski berat karena harus berpisah jauh dari keluarga untuk berlatih di Korea, Rosé terus memacu dirinya untuk bisa berhasil. "Sejujurnya, sangat sulit jauh dari keluarga. Dan saya masih sangat muda. Saya belum pernah tidur di luar rumah selama lebih dari dua minggu pada usia itu, tetapi saya harus pergi begitu saja. Budaya itu belum sepenuhnya ada dalam darah saya," ungkapnya.
Ia melanjutkan, "Jadi itu sangat sulit, tetapi bagi saya itu lebih seperti ‘Saya harus, saya harus berhasil. Saya tidak akan pernah meninggalkan Korea tanpa membuat ini berhasil."
Jennie juga mengungkapkan hal yang kurang lebih sama. "Seluruh hidup kami berubah dalam semalam. Mereka menempatkan kami dalam girlgroup dan melakukan hal seperti survival setiap bulan. Beberapa orang baru akhirnya pulang setelah sebulan, beberapa orang pulang setelah tiga tahun," ungkap Jennie, yang di lain wawancara pernah mengatakan kehidupan trainee adalah seperti acara survival tanpa kamera, yang mereka harus latihan dan dinilai oleh agensi mereka sebelum bisa debut.
Meski berat, alih-alih larut dalam kesedihan dan rasa sakit karena melihat teman-teman mereka yang keluar setiap bulan, Jennie justru menggunakan itu sebagai alasan untuk melakukan yang lebih baik.
"Melihat beberapa teman yang saya dan dia berlatih bersama, namun dia akhirnya pulang, itu membuat saya lebih termotivasi. Kami semua memiliki satu mimpi, dan tidak mudah untuk tinggal di sana dan melaluinya," ungkap Jennie. (Lin)
(wd)