Hard News

Karantina Pemudik Solo Tuai Pro dan Kontra, Netizen: Nggak Solutif!

Jateng & DIY

11 Desember 2020 07:35 WIB

Wali Kota FX Hadi Rudyatmo saat meninjau sarana dan prasarana lokasi karantina pemudik di Solo Techno Park (STP). (Foto: Instagram @humaspemkotsurakarta)

SOLO, solotrust.com – Keputusan pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta (Solo) terkait pelaksanaan karantina pemudik yang akan dimulai pada Selasa (15/12/2020) mendatang menuai pro dan kontra masyarakat.

Pemkot telah menetapkan Solo Techno Park (STP) sebagai tempat karantina bagi pemudik yang nekat datang ke Kota Bengawan saat libur Natal dan Tahun Baru.



Melalui akun Instagram @humaspemkotsurakarta, Humas Pemkot Solo menggunggah foto Wali Kota FX Hadi Rudyatmo saat meninjau sarana prasarana di STP, Rabu (09/12/2020). Dengan keterangan berisi tentang STP sebagai tempat karantina baru bagi pemudik dan Benteng Vastenberg akan digunakan bagi warga Kota Solo yang melanggar protokol kesehatan.

Pro dan kontra mewarnai komentar unggahan Humas Pemkot Solo, baik dari warga dalam kota maupun luar kota. Banyak warga menilai kebijakan ini tidak efektif mencegah bertambahnya kasus Covid-19 di Kota Solo, justru akan membentuk klaster baru virus corona.

“Jujur nggak solutif Pak, hehe. Bisa tuh ya yang tadinya emang beneran negatif lalu dikarantina bersama orang-orang yang tidak dikenal dalam satu ruangan, dengan jarak tempat tidur sedekat itu, lalu malah menjadi positif. Well, nggak efektif yah menurut saya,” tulis akun @fifiir.

“Itu jaraknya deket banget, yakin nggak malah jadi klaster karantina? Mohon tinjau ulang lah kebijakannya,” sebut akun @sony.indramawan.

Beberapa warga juga berkomentar berisi saran untuk Pemkot Solo terkait penanganan Covid-19 yang juga harus tetap memerhatikan perekonomian Kota Solo.

@humaspemkotsurakarta izin bapak/ibu, daripada karantina massal yang fasilitasnya bareng-bareng, kasur lantai jarak satu meter, kamar mandi/musala bareng, semuanya dicampur entah negatif atau positif, lebih baik anggarannya dipakai buat rapid/swab aja lebih bermanfaat. Karantina 14 hari khususnya yang tanpa gejala tidak menjamin yang positif jadi negatif, yang negatif malah bisa berpotensi jadi positif. Tidak ada yang tahu penularan terjadi hari ke berapa. Mohon bapak/ibu kebijakannya dikaji kembali, se-Indonesia cuma Solo nih yang begini 😊 #SoloUnik. Mohon bantuannya @satgascovid19.id,” papar akun @zarotip.

“Penanganan Covid-19 ini kan harus juga tetap memerhatikan ekonomi yang juga harus bergerak/bertumbuh. Seperti anjuran bapak presiden, kalo begini ekonomi Solo akan terdampak besar, kasihan pengusaha dan pekerja "Satisfaction Service",” ujar akun @fransyunianto.

Meskipun demikian, banyak pula warga berkomentar setuju dengan keputusan Pemkot Solo melakukan karantina pemudik, mengingat pemerintah telah mempertimbangkan setiap keputusan yang dikeluarkan.

“@fx.rudyatmosuara rakyat Pak, 😀 Saya mah yaa ok-ok saja apa kata pemerintah, toh pasti sudah dipertimbangkan baik buruknya. Saya izin tag, barangkali Bapak mau baca-bacabegitu, syukur-syukur semisal mau dibantu menjawab, 😁🙏 Mohon maaf jika ada salah-salah kata,” tulis akun @amiraazizah17. (ray)

(redaksi)

Berita Terkait

Semesta Wirausaha Merdeka UNS 2023, Dorong Mahasiswa jadi Entrepreneur Inovatif

Pertemuan Pertama usai Diusung Cawapres, Gibran Banjir Pujian Erick Thohir

Maksimalkan Fungsi, Rumah Sakit Bertaraf Internasional akan Dibangun di Solo Techno Park

Gandeng Huawei, Solo jadi Percontohan Giga City bagi Kota Lain

Degree Crypto Token Buka Pusat Literasi Gratis di Solo

Dubes Inggris Gandeng Pemkot Solo, Wakil Wali Kota: Pusat Kreativitas Kerja yang Baru

Semesta Wirausaha Merdeka UNS 2023, Dorong Mahasiswa jadi Entrepreneur Inovatif

Dubes Inggris Gandeng Pemkot Solo, Wakil Wali Kota: Pusat Kreativitas Kerja yang Baru

Bangun Ekosistem Digital Berkelanjutan, Dubes Inggris untuk Indonesia Gandeng Kota Solo

Nekat Mudik, Ndalem Joyokusuman Siap Menunggu

Pemkot Solo Tambah RS Rujukan Covid-19

Rudy: Pemudik Boleh Datang ke Solo, tapi Dikarantina Dulu

Dies Natalis UBY, Rektor Bersyukur Berhasil Lewati Masa Krisis

Rayakan Natal, Keluarga Besar The Sunan Hotel Solo Berbagi Kebahagian Bersama Anak Panti Asuhan

Daop 6 Yogyakarta Catat Setengah Juta Penumpang KA Selama Libur Nataru

Jadwal Perjalanan KRL Solo-Yogyakarta Kembali Normal Mulai Hari Ini

Liburan Nataru, Trafik Data Naik 23%

Rumah Jokowi jadi Spot Wisata Baru Selama Libur Nataru

Pesta Kembang Api Tahun Baru Imlek 2025 Sedot Antusiasme Warga Solo

Jelang Imlek 2025, Pernak-pernik Khas Tionghoa Ramai Diburu

Sambut 2025, The Alana Hotel & Convention Center Solo Perkuat MICE

Daop 6 Yogyakarta Catat Setengah Juta Penumpang KA Selama Libur Nataru

Jadwal Perjalanan KRL Solo-Yogyakarta Kembali Normal Mulai Hari Ini

Front One HK Resort Semarang Meriahkan Tahun Baru dengan Pesta Barbekyu

Berita Lainnya