SOLO, solotrust.com – Keputusan pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta (Solo) terkait pelaksanaan karantina pemudik yang akan dimulai pada Selasa (15/12/2020) mendatang menuai pro dan kontra masyarakat.
Pemkot telah menetapkan Solo Techno Park (STP) sebagai tempat karantina bagi pemudik yang nekat datang ke Kota Bengawan saat libur Natal dan Tahun Baru.
Melalui akun Instagram @humaspemkotsurakarta, Humas Pemkot Solo menggunggah foto Wali Kota FX Hadi Rudyatmo saat meninjau sarana prasarana di STP, Rabu (09/12/2020). Dengan keterangan berisi tentang STP sebagai tempat karantina baru bagi pemudik dan Benteng Vastenberg akan digunakan bagi warga Kota Solo yang melanggar protokol kesehatan.
Pro dan kontra mewarnai komentar unggahan Humas Pemkot Solo, baik dari warga dalam kota maupun luar kota. Banyak warga menilai kebijakan ini tidak efektif mencegah bertambahnya kasus Covid-19 di Kota Solo, justru akan membentuk klaster baru virus corona.
“Jujur nggak solutif Pak, hehe. Bisa tuh ya yang tadinya emang beneran negatif lalu dikarantina bersama orang-orang yang tidak dikenal dalam satu ruangan, dengan jarak tempat tidur sedekat itu, lalu malah menjadi positif. Well, nggak efektif yah menurut saya,” tulis akun @fifiir.
“Itu jaraknya deket banget, yakin nggak malah jadi klaster karantina? Mohon tinjau ulang lah kebijakannya,” sebut akun @sony.indramawan.
Beberapa warga juga berkomentar berisi saran untuk Pemkot Solo terkait penanganan Covid-19 yang juga harus tetap memerhatikan perekonomian Kota Solo.
“@humaspemkotsurakarta izin bapak/ibu, daripada karantina massal yang fasilitasnya bareng-bareng, kasur lantai jarak satu meter, kamar mandi/musala bareng, semuanya dicampur entah negatif atau positif, lebih baik anggarannya dipakai buat rapid/swab aja lebih bermanfaat. Karantina 14 hari khususnya yang tanpa gejala tidak menjamin yang positif jadi negatif, yang negatif malah bisa berpotensi jadi positif. Tidak ada yang tahu penularan terjadi hari ke berapa. Mohon bapak/ibu kebijakannya dikaji kembali, se-Indonesia cuma Solo nih yang begini 😊 #SoloUnik. Mohon bantuannya @satgascovid19.id,” papar akun @zarotip.
“Penanganan Covid-19 ini kan harus juga tetap memerhatikan ekonomi yang juga harus bergerak/bertumbuh. Seperti anjuran bapak presiden, kalo begini ekonomi Solo akan terdampak besar, kasihan pengusaha dan pekerja "Satisfaction Service",” ujar akun @fransyunianto.
Meskipun demikian, banyak pula warga berkomentar setuju dengan keputusan Pemkot Solo melakukan karantina pemudik, mengingat pemerintah telah mempertimbangkan setiap keputusan yang dikeluarkan.
“@fx.rudyatmosuara rakyat Pak, 😀 Saya mah yaa ok-ok saja apa kata pemerintah, toh pasti sudah dipertimbangkan baik buruknya. Saya izin tag, barangkali Bapak mau baca-bacabegitu, syukur-syukur semisal mau dibantu menjawab, 😁🙏 Mohon maaf jika ada salah-salah kata,” tulis akun @amiraazizah17. (ray)
(redaksi)