Hard News

Mendagri Minta Daerah Lakukan Testing Covid-19 secara Agresif

Sosial dan Politik

09 Januari 2021 12:59 WIB

Mendagri Tito Karnavian (Foto: Dokumentasi Humas Setkab)

JAKARTA, solotrust.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (Pemda) melakukan testing secara agresif dalam penanganan Covid-19. Hal itu disampaikannya dalam Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 wilayah Kalsel, Kaltim, Riau, Sumbar, Papua, dan Sumut, Jumat (08/01/2021).

"Kami melihat dan menekankan perlunya agresif testing untuk mendapatkan data yang sebenarnya, yang positif. Jadi kita memerlukan data riil, untuk itu perlu kegiatan screening. Screening itu bisa dilakukan dengan tes antigen yang lebih murah atau dengan alat baru, yaitu alat dari UGM,” kata Mendagri, dilansir dar laman resmi Kementerian Dalam Negeri RI, kemendagri.go,id.



“Ini kami sudah mengusulkan kepada menkes kiranya ada dukungan PCR di kabupaten/kota, tapi sebetulnya dengan kapasitas anggaran yang ada dengan realokasi di bidang kesehatan setiap kabupaten/kota itu sebetulnya memiliki kemampuan untuk mengadakan PCR. Ini tolong bisa dilaksanakan sehingga dapat diketahui data yang sebenarnya melalui testing yang lebih agresif," tambahnya.

Tito Karnavian juga mengungkapkan pentingnya pemeriksaan dini agar bisa mendapatkan perawatan dengan cepat. Tak hanya itu, dengan testing dan tracing agresif, diyakini dapat menghindari penularan Covid-19 ke orang lain. Kemudian, pelacakan dilakukan pada kontak-kontak terdekat pasien positif Covid-19 yang diusulkannya melalui pembentukan tim khusus.

"Kemudian dilakukan tracing, kami sudah menyampaikan tadi usulan untuk tracing. Ini tracing harus dilakukan oleh tim yang dibentuk untuk itu, yang lain yang sudah bekerja di bidang lain ini relatif nanti tidak fokus, mungkin bisa untuk mereka yang menganggur,” beber Mendagri.

“Banyak yang sekarang mungkin kehilangan pekerjaan, ditarik untuk menjadi tenaga tracing di daerah masing-masing, kemudian diberikan insentif, bahkan insentif kalau dia bisa menemukan kontak-kontak yang lain, demikian akan terjadi kegiatan masif yang agresif tracing untuk bisa melakukan perawatan sedini mungkin," imbuh dia.

Sementara untuk treatment, Tito Karnavian menyarankan agar setiap daerah di tingkat provinsi memiliki fasilitas khusus penanganan pasien Covid-19. 3T (testing, tracing, dan treatment) merupakan langkah yang sama pentingnya dengan 4M (menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, dan menjauhi kerumunan).

Kedua hal itu diyakini dapat memutus rantai penyebaran Covid-19. Oleh karenanya, Mendagri meminta kepala daerah untuk serius dan dapat mengimplementasikan keduanya melalui berbagai kebijakan.

(redaksi)