Hard News

Imbas PPKM, Boyolali Lepas dari Zona Merah

Jateng & DIY

9 Februari 2021 18:31 WIB

Petugas gabungan dari unsur Polres, Kodim 0724, dan Satpol PP Boyolali membagikan masker kepada masyarakat di pasar tradisional Sunggingan, Selasa (02/02/2021)

BOYOLALI, solotrust.com – Sepekan lalu, tepatnya Senin (01/02/2021), Kabupaten Boyolali berada di zona merah Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Status ini disandang Kabupaten Boyolali karena pasien terkonfirmasi Covid-19 dirawat di rumah sakit kian bertambah.

Namun, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) ternyata efektif menekan penambahan kasus. Terbukti sejak Selasa (02/02/2021), Kabupaten Boyolali terlepas dari zona merah, kembali ke zona oranye atau zona risiko sedang.



“Sejak tanggal 2 Februari sampai sekarang (8 Februari). Doakan dengan adanya PPKM ini kasus akan semakin turun, sehingga lama-kelamaan Boyolali bisa menjadi zona hijau,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina, saat dijumpai di kantornya, Senin (08/02/2021), dilansir dari Portal Resmi Provinsi Jawa Tengah, jatengprov.go.id.

Adapun hingga saat ini, kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kota Susu tercatat sebanyak 4.864 orang, dengan 324 orang dirawat di rumah sakit, 363 orang menjalani isolasi mandiri. Sementara selesai isolasi 4.040 orang dan meninggal 137 orang. Dengan data ini, kondisi di Kabupaten Boyolali untuk persentase kesembuhan sebesar 83,1 persen, sedangkan persentase kematian ada 2,8 persen.

“Dari data indeks kesehatan masyarakat ini untuk Boyolali saat ini nilainya 1,96. Artinya Boyolali itu masuk zona risiko sedang atau zona oranye,” jelas Ratri S Survivalina.

Pihaknya selalu mengimbau masyarakat untuk menerapkan 5M di setiap aktivitas guna memutus penularan Covid-19 di Kabupaten Boyolali. Program tersebut, yakni memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya