SOLO, solotrust.com - Keputusan pencabutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) telah diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu. Kini aturan protokol kesehatan tak seketat saat pandemi Covid-19.
Pencabutan itu juga telah diberlakukan di Solo. Wali Kota Gibran Rakabuming Raka saat dijumpai di balai kota pada Rabu (04/01/2022) juga nampak tak memakai masker.
Menurut Gibran Rakabuming, saat ini masyarakat sudah diperbolehkan mencopot masker. Tak hanya wali kota, para aparatur sipil negara (ASN) juga diperbolehkan tak mengenakan masker sejak 4 Januari 2023. Kendati demikian, ia mengimbau agar tetap memakai masker saat tidak enak badan.
"Copot aja tidak apa-apa, sesuai SE (Surat Edaran) kemarin ya, tapi kalau badannya merasa ndak enak tidak apa-apa," ujar Gibran Rakabuming.
Lebih lanjut, pihaknya menyebut aturan penerapan diperbolehkannya melepas masker sementara dilakukan di balai kota terlebih dahulu. Selanjutnya akan dilakukan secara bertahap di beberapa sektor lainnya di Solo.
"Bertahap, diterapkan di balai kota dulu. Kalau di sekolah masih banyak anak kecil, tapi aman, tenang saja," kata wali kota.
Kendati demikian, Gibran Rakabuming menegaskan masker tetap harus dipakai di tempat keramaian.
"Ramai tetap pakai masker bisa mengukur masing-masing enak badan dan tidak enak badan. Sekolah tetap dianjurkan, tapi kami tetap koordinasikan dengan wali murid lepas masker, saya kira aman-aman saja," ujarnya.
Selain itu, di balai kota juga sudah tidak ada pengecekan suhu. Hal terpenting, menurut Gibran Rakabuming adalah kesadaran diri, yakni saat tidak enak badan masyarakat harus sadar untuk memakai masker atau bekerja dari rumah saja.
"Cek suhu sudah tidak ada, kesadaran kita tidak enek badan di rumah saja. Kalau mau tetap beraktivitas, tetap pakai masker. Kita tahu lah keadaan di Kota Solo seperti apa, ya belum yakin ya jangan copot masker," kata dia.
Sebelumnya, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani mengatakan dengan dicabutnya PPKM, pengawasan di lapangan tidak seketat sebelumnya.
"Sanksi tidak seberat dulu. Sekarang ketentuan vaksinasi juga tidak seperti dulu, tapi kesadaran untuk membangun imunitas," ungkap Ahyani. (riz)
(and_)