BOYOLALI, solotrust.com – Masa pemerintahan Bupati Boyolali Seno Samodro dan Wakil Bupati M Said Hidayat yang menjabat selama dua periode berakhir pada Rabu (17/02/2021). Pelepasan purna tugas bupati dan wakil bupati dilaksanakan di ruang Merbabu Kantor Bupati, dihadiri Forkopinda dengan menerapkan protokol kesehatan ketat.
“Mulai jam 00.00 nanti saya sudah tidak bupati lagi. Saya merasa senang sudah purna. Kalau ibarat pesawat landing-nya soft. Terima kasih masyarakat Boyolali. Kemudian berikutnya akan diteruskan oleh the next bupati,” kata dia.
Seno Samodro berpesan kepada semua pihak agar mendukung kepemimpinan bupati serta wakil bupati M Said Hidayat dan Wahyu Irawan. Menurutnya, mereka berdua adalah pemecah rekor di Indonesia dalam kemenangan cukup fantastis.
"Saya sangat paham bahwa M Said ini orangnya sangat teliti dan visi misi juga sangat jelas. Coba nanti kita tunggu saja. Miliki visi misi yang los saja, jangan ragu-ragu," ujarnya.
Seno Samodro juga mengatakan kepada bupati terpilih M Said Hidayat, mempersilakan kepemimpinan ala Ahok boleh dan lima persen seperti Den Baguse juga boleh.
"Jadilah dirimu sendiri, jadi Said maupun Irawan silakan yang penting Boyolali maju dan sesuai dengan visi dan misi yang telah kau janjikan," tandasnya.
Sementara, bupati terpilih M Said Hidayat mengaku akan melaksanakan visi dan misi yang telah dijanjikan dan meneruskan pembangunan belum terlaksana.
"Kami tidak ada agenda seratus hari. Paling utama, kami berdua bersama Pak Irawan akan meneruskan pembangunan Boyolali," ujarnya.
Di lain pihak, Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri mengatakan, selama masa kepemimpinan Bupati Seno Samodro telah banyak pembangunan fisik dan nonfisik telah berhasil diwujudkan. Mulai dari pembangunan Kompleks Perkantoran Terpadu di Kelurahan Kemiri dilengkapi lima tempat ibadah. Ada pula Simpang Siaga berada tepat di jantung Kota Susu dengan Patung Arjuna Wijaya di tengahnya.
"Selain itu, Bupati Seno telah mewujudkan pembangunan Kebun Raya Indrokilo Boyolali (KRIB) sebagai tempat konservasi ribuan tanaman dan pohon langka yang dimanfaatkan untuk penelitian, wisata, edukasi, dan penyediaan ruang terbuka hijau, Alun-alun Lor, dan lainnya," kata dia. (Jaka)
(redaksi)