Hard News

Mentan Syahrul Yasin Limpo Terjun di Sawah Ngemplak Boyolali, Ada Apa?

Jateng & DIY

6 Maret 2021 21:35 WIB

Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jumat (05/03/2021)

BOYOLALI, solotrust.com - Pemerintah bakal konsentrasi dan berupaya mengoptimalkan lahan pertanian. Seperti halnya lahan pertanian yang ada di Kabupaten Boyolali seluas 5000 hektare mulai dibenahi. Pembenahan dilakukan dengan meningkatkan varietas, bibit, pupuk hingga obat-obatan dalam rangka pengendalian hama. 

Hal itu diungkapkan Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo saat melakukan kunjungan kerja ke Desa Dibal, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, Jumat (05/03/2021) siang kemarin. 



"Kita berharap memang lahan eksisting yang ada di sini (Kabupaten Boyolali) dapat dioptimalisasi dari hasilnya, produktivitasnya harus lebih baik dan itu yang akan kita capai," ungkapnya. 

Pada kesempatan itu, Mentan juga menggulirkan beberapa program padat karya, di antaranya penanaman kelapa dan jeruk. Kedua komoditas ini diharapkan bisa membantu perekonomian masyarakat dengan melakukan inovasi berkaitan dua bahan tersebut. Dengan begitu, masyarakat tidak hanya bergantung pada satu komoditas. 

"Harapan kita yang ada adalah Boyolali harus menjadi lokomotif hadirnya akselerasi yang berlapis untuk bisa menghadirkan upaya-upaya pertanian yang lebih kuat," katanya. 

Langkah itu disambut baik Wakil Bupati (Wabup) Boyolali Wahyu Irawan yang turut hadir mendampingi. Wabup akrab disapa Iwan, mengungkapkan telah siap melaksanakan program yang dicanangkan. Salah satunya pemberantasan hama pada tanaman padi. 

"Kalau fokus hari ini adalah pencanangan pembasmian hama wereng batang cokelat. Jadi memang diharapkan nanti dengan pemberantasan hama ini produksi padi, khususnya di daerah Ngemplak ini akan tercapai dengan maksimal," harap Iwan. 

Dengan melakukan pemberantasan hama ini, tanaman padi akan menghasilkan produktivitas baik. Kabupaten Boyolali akan mengalami surplus beras sehingga bisa membantu pemerintah dalam pengadaan beras nasional.  

Disinggung terkait total luas panen padi 2021 di Kota Susu, ditargetkan 49 ribu hektare dengan produksi 280 ribu ton gabah kering atau setara 161 ribu ton beras. Apabila indeks konsumsi beras rata-rata 117.500 ton, Boyolali akan menyumbang stok beras nasional sekira 44 ribu ton.

Wilayah Boyolali saat ini sedang memasuki musim tanam kedua dengan perkiraan luas tanam 10 ribu hektare. Saat ini luas tanam yang sudah ada sekira 15 ribu hektare. 

"Pada Januari-Februari sebelumnya ada serangan hama berupa WBC dan lainnya, namun dengan hadirnya Pak Menteri sebagai komando gerakan pengendalian organisme pengganggu tanaman akan membangkitkan semangat petani Boyolali," tandas Iwan. (Jaka)

(redaksi)

Berita Terkait

Berita Lainnya