Solotrust.com - Kompleks Capitol AS di Washington DC lagi-lagi mendapat serangan. Akibatnya, seorang petugas polisi tewas dan satu lagi dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka-luka.
Melansir BBC, Sabtu (03/04/2021), sebuah mobil menabrak penghalang keamanan sebelum sang pengemudi menyerang petugas dengan pisau. Mendapat serangan membahayakan itu, petugas spontan melepaskan tembakan dan tersangka ditembak mati.
Pihak berwenang mengatakan, serangan yang terjadi tiga bulan pascakerusuhan Capitol awal tahun lalu, tampaknya tidak terkait aksi terorisme.
"Apakah serangan itu pada penegakan hukum atau siapa pun, kami memiliki tanggung jawab untuk membongkar dan kami akan melakukannya," kata penjabat Kepala Departemen Kepolisian Metropolitan Washington DC, Robert Contee dalam konferensi pers.
Penjabat Kepala Polisi Capitol, Yogananda Pittman, menyatakan salah satu petugas keamanannya meninggal karena mengalami luka serius akibat serangan mematikan itu.
Dalam pernyataan selanjutnya, dia menyebut petugas itu sebagai William "Billy" Evans. Ia telah menjadi anggota Kepolisian Capitol selama 18 tahun dan merupakan bagian dari unit tanggapan pertama di departemen itu.
Dua sumber penegak hukum yang terlibat dalam penyelidikan kasus itu mengatakan kepada mitra BBC, CBS News, pelaku serangan diketahui adalah Noah Green, pemuda 25 tahun dari Indiana. Mereka juga mengatakan tak ada informasi sebelumnya tentang Noah Green di database polisi.
Dalam sebuah posting dari pertengahan Maret di halaman Facebook yang sekarang sudah dihapus, Green menulis, dia baru-baru ini meninggalkan pekerjaannya, "sebagian karena penderitaan, tetapi pada akhirnya, untuk mencari perjalanan spiritual".
Green menambahkan, dirinya telah menderita efek samping obat-obatan yang dikonsumsi tanpa sadar. Dia juga menulis secara ekstensif tentang minatnya pada organisasi agama nasionalis kulit hitam, Nation of Islam.
Seorang juru bicara Facebook mengonfirmasi kepada BBC bahwa halaman itu milik Green.
"Setelah peristiwa mengerikan ini, pikiran kami tertuju pada Kepolisian Capitol dan orang yang mereka cintai," kata pihak perusahaan dalam sebuah pernyataan.
"Kami telah menetapkan insiden tersebut berdasarkan kebijakan Individu dan Organisasi Berbahaya kami yang berarti kami telah menghapus akun tersangka dari Facebook dan Instagram, dan menghapus konten apa pun yang memuji, mendukung, atau mewakili serangan atau tersangka. Kami berhubungan dengan penegakan hukum saat mereka melakukan penyelidikan," sambungnya.
Pascaserangan, keamanan di sekitar gedung Capitol Amerika Serikat (AS) ditingkatkan. Seperti diketahui, gedung Capitol merupakan tempat Kongres AS bersidang. Saat ini Kongres sedang reses yang berarti mayoritas politisi tidak berada di kompleks Capitol pada saat serangan terjadi. (and)
(end2021)