Ekonomi & Bisnis

Tekan Covid-19, Karyawan Bandara Adi Soemarmo Dilarang Mudik

Ekonomi & Bisnis

16 April 2021 16:31 WIB

Bandara Adi Soemarmo di awal bulan puasa 2021

SOLO, solotrust.com - Bandara Adi Soemarmo turut berkontribusi menekan penyebaran Covid-19 dengan menaati aturan pemerintah agar para karyawannya tidak mudik atau keluar dari wilayah Soloraya.

Airport Operasi Service and Security Senior Manager Bandara Adi Soemarmo, Riyaman, menjelaskan PT Angkasa Pura telah mengeluarkan larangan meninggalkan Soloraya bagi semua karyawan, kecuali ada kepentingan mendesak.



"Angkasa Pura sudah ada edaran dari direksi bahwa semua pegawai Angkasa Pura dilarang meninggalkan tempat, kecuali jika ada kepentingan pribadi yang mendesak. Kalau untuk wajib masuk kantor tidak, namun lebih tepatnya tidak boleh meninggalkan Solo," katanya pada media, Jumat (16/04/2021).

Pemerintah memberlakukan larangan mudik untuk periode 6 hingga 17 Mei 2021 dan untuk seluruh seluruh orang Indonesia, termasuk Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI-Polri, karyawan swasta, maupun pekerja mandiri.

Larangan mudik bertujuan melancarkan program vaksinasi nasional serta sejalan dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro, dan penguatan protokol kesehatan.

Menurut Riyaman, dengan larangan mudik artinya pemerintah sudah berusaha keras menekan penyebaran Covid-19.  Jika dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tidak mendukung sepenuhnya, tak akan ada artinya usaha pemerintah itu.

"Jadi kita dari semua lapisan masyarakat, terutama dari BUMN harus mendukung sepenuhnya. Apalagi kami ada surat edaran dari direksi untuk tidak melakukan mudik," ujarnya.

Ditanya soal adanya masyarakat nekat mudik lebih awal sebelum 6 Mei 2021 dengan pesawat terbang, Riyaman mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena sulit mendeteksi apakah penumpang itu mudik atau bepergian biasa.

"Satu hal yang jelas, kalau ada yang sebelum tanggal 6 sudah mudik, kami tidak bisa berbuat apa-apa. Mencegah juga tidak mungkin. Kami tidak bisa tahu, apa dia mudik ataukah berpergian biasa," kata Riyaman.

Berdasarkan pantauan, saat ini belum ada peningkatan jumlah penumpang dan grafiknya masih landai. Rata-rata per hari datang dan pergi sekira 900 hingga seribu penumpang. Jumlah penerbangan tetap, sekira sebelas hingga 12 flight dengan empat maskapai, yakni Lion Air, Batik Air, Citilink, dan Garuda Indonesia serta charter. (rum)

(end2021)

Berita Terkait

Berita Lainnya