Solotrust.com -Petani Kolombia, Germán Orlando Novoa Barrera dan Reina Maria Marroquín mendapatkan rekor Guinness setelah menanam mangga terberat dunia di Guayatá, Kolombia di pertanian San Martín di daerah Boyacá.
Sebagaimana dikabarkan Guinness World Records via lamannya (29/4/2021), mangga itu memiliki bobot mencapai 4,25 kg. Rekor sebelumnya diraih di Filipina dengan bobot 3,435 kg pada tahun 2009.
Germán dan Reina mulai memperhatikan bahwa buah itu tumbuh sangat besar, dan mereka dapat melihat perbedaannya dengan mangga lain di pohon itu. Setelah ukuran dan berat resminya diketahui, putrinya Dabegy menyarankan untuk mencari di internet untuk melihat apakah ada judul rekor yang terkait dengan kategori tersebut dan menemukan bahwa mangga yang mereka miliki di rumah adalah yang terberat di dunia.
"Tujuan kami dengan gelar Rekor Dunia Guinness ini adalah untuk menunjukkan kepada dunia bahwa di Kolombia, kami adalah orang-orang yang rendah hati, pekerja keras yang mencintai pedesaan dan bahwa tanah yang diolah dengan cinta menghasilkan buah-buahan yang luar biasa. Selain itu, ini menunjukkan pada saat pandemi, ini adalah pesan harapan dan kegembiraan bagi orang-orang kami," kata Germán.
Mangga adalah buah asal Asia dan dipanen di tempat tropis. Di Guayatá, mangga ditanam dalam jumlah kecil, umumnya hanya untuk konsumsi keluarga. Guayatá adalah kotamadya agraris dengan produk terpenting adalah kopi, mogolla dan arepas.
"Ini adalah penghargaan dan pengakuan atas upaya dan dedikasinya kepada pedesaan Guayatuno, dan kecintaan pada alam yang diwariskan orang tua kepada kami. Selain itu, ini adalah gelar Guinness World Records kedua untuk kotamadya ini, sejak tahun 2014. Kami memecahkan rekor karpet bunga alami terpanjang seluas 3.199 meter persegi," jelas Germán.
Setelah didokumentasikan untuk dicatat, keluarga merayakannya dengan berbagi dan memakan mangga itu. "Bagian dalamnya sangat enak dan menyehatkan, tapi sebelum itu, kami membuat cetakan untuk membuat replika dan menyumbangkannya ke pemerintah kota untuk dicatat dalam sejarah," kata Germán. (Lin)
(wd)