Hard News

Doni Monardo Beri Gambaran Mengerikan Kasus Covid-19 di India

Nasional

11 Mei 2021 13:23 WIB

Kepala BNPB Letjen TNI Doni Monardo, saat memberikan arahan peserta FJPP (10/05/2021)

JAKARTA, solotrust.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo terus memberikan penekanan kepada masyarakat Indonesia untuk bersabar tidak melakukan mudik ke kampung halaman. Tentunya hal ini untuk mengurangi kasus aktif Covid-19 yang belum reda.

“Warga yang ngotot mudik sekali lagi bersabar, bersabar dan bersabar, hanya itu yang bisa membantu kita untuk mengurangi kasus aktif,” ungkapnya.



Berdasarkan hasil data sebelumnya, tren kasus aktif naik, bahkan angka kematian tinggi pada saat libur panjang. Dari hal ini, Doni Monardo menekankan kepada seluruh warga masih ada waktu untuk mengurungkan niat pulang ke kampung halaman. Pihaknya juga mengemukakan tidak henti-hentinya mengingatkan kepada seluruh komponen masyarakat untuk terus mawas diri atas keberadaan Covid-19.

“Seperti pengalaman kita saat libur panjang, itu akan diikuti dengan angka kematian yang tinggi dan dampaknya juga dokter dan tenaga kesehatan pun menjadi korban,” kata dia.

Lebih lanjut, Kepala BNPB juga mengingatkan jika kasus Covid-19 di Negara Indonesia ingin segera terkendali, diharapkan seluruh elemen masyarakat untuk bisa bekerja sama. Pihaknya mencontohkan, India dengan kasus aktif meroket dalam kurun beberapa minggu saja.

Padahal, pada Januari akhir dan awal Februari, kasus aktif di India sudah berada jauh dari kasus aktif di Indonesia. Saat itu di Indonesia kasus aktif berada di 176 ribu, sedangkan di India pada 5 Februari 2021 berada di posisi 150 ribu kasus aktif.

Setelah di India melandaikan kegiatan keagamaan, kegiatan politik dan olahraga berjalan kemudian adanya pesta, alhasil tidak menunggu satu hingga dua bulan, melainkan hitungan pekan kasus Covid-19 meroket.

“Di India terjadi kasus eksponensial dan susah dikontrol, tidak akan bisa menghentikan itu dengan mudah, ya. Akhirnya kasus aktif per hari 400 ribu dan yang meninggal sudah di atas 4000 orang  per hari,” ungkap Kepala BNPB saat memberikan pemaparan virtual kepada peserta FJPP, Senin (10/05/2021).

Kasus di India tentunya menjadi pengalaman dan pembelajaran bagi Indonesia. Oleh karenanya, membatasi pergerakan orang menjadi hal sangat penting. Dikatakan Doni Monardo, masyarakat masih bisa melakukan silaturahmi, melakukan pertemuan-pertemuan tidak dengan fisik, namun melaui virtual.

“Bahwa ini adalah keputusan terbaik untuk warga Indonesia, tidak ada pilihan yang lain karena Covid-19 ini ditulari bukan dari hewan, Covid-19 ditulari oleh manusia. Jadi agar tidak menulari, maka kegiatan mobilitas manusia harus dikurangi,” tutupnya. (elv)

(and_)

Berita Terkait

Berita Lainnya