JAKARTA, solotrust.com - Lonjakan kasus Covid-19 pasca libur panjang lebaran 2021 mulai nampak. Daerah yang mengalami lonjakan kasus paling tinggi adalah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah dan Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.
Di Kudus, kenaikan kasus terjadi karena kegiatan ziarah serta hajatan yang digelar masyarakat tanpa memperhatikan protokol kesehatan. Sedangkan di Bangkalan, Madura, lonjakan kasus dipengaruhi oleh banyaknya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang dari negara tetangga.
Sejumlah langkah telah diambil pemerintah untuk mengendalikan kasus tersebut.
“(Langkah) nomor satu, yang paling penting karena ini urusannya dengan nyawa, kita mengurai tekanan beban yang ada di rumah sakit dengan cara kita merujuk pasien-pasien yang (bergejala) berat dan sedang ke kota terdekat, untuk Kudus ke Semarang, untuk Bangkalan ke Surabaya,” kata Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadiki dalam keterangan pers usai mengikuti Rapat Terbatas Penanganan Pandemi COVID-19 yang dipimpin Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), di Jakarta, Senin (07/06).
Tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (bor) di Kudus meningkat 40 persen dalam 1,5 minggu terakhir. Sementara di Bangkatan, bor isolasi meningkat 10 persen.
Kapasitas rumah sakit di Semarang dan Surabaya masih mencukupi untuk menerima rujukan dari dua daerah tersebut. Total keseluruhan secara nasional, dari 72 ribu tempat tidur yang dialokasikan untuk isolasi pasien Covid-19, hingga saat ini telah terisi 31 ribu tempat tidur.
Untuk mengurangi beban, Menkes juga akan mengirim 38 dokter serta 70 perawat untuk membantu perawatan pasien Covid-19 di Kudus.
Langkah kedua, Menkes memaparkan, juga dilakukan penanganan di sisi hulu, yaitu dengan terus meningkatkan kedisiplinan dalam penerapan protokol kesehatan serta percepatan vaksinasi.
“Kita sudah drop 50 ribu [dosis] vaksin khusus untuk daerah Kudus supaya bisa segera disuntikkan. Di Bangkalan juga kita sudah drop, kita akan drop segera 50 ribu [dosis vaksin] supaya bisa mengurangi risiko penularan,” ujarnya
Ketiga, dilakukan pengintensifan dalam upaya 3T (testing, tracing, dan treatment) atau pemeriksaan, pelacakan, dan perawatan.
“Lakukan testing dengan disiplin dan saya minta tolong dilaporkan secara lengkap. Dengan demikian, kita bisa melakukan langkah antisipasi kalau kita temui ada yang terkena,” ujar Menkes.
Menkes juga menyoroti pentingnya isolasi mandiri dan terpusat disetiap daerah. Hal ini untuk menghindari penularan pada klaster keluarga.
Menkes juga kembali mengingatkan bahwa lonjakan kasus COVID-19 pasca libur Lebaran diperkirakan masih akan berlangsung hingga 5-7 minggu setelah libur panjang.
(zend)