Serba serbi

Tips Jitu Lawan Virus Baru ala Dokter Reisa

Tips & Trik

17 Juni 2021 12:01 WIB

Sosialisai penggunaan masker yang dilakukan sejumlah pelajar (Dok. Istimewa)

JAKARTA, solotrust.com - Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 dan Duta Adaptasi Kebiasaan Baru Reisa Kartikasari Broto Asmoro punya cara jitu melawan varian virus baru dan Covid-19, yakni dengan masker yang bisa melindungi diri dan orang lain. Masker sangat penting digunakan sebab virus SARS COV 2 menular melalui droplet.

Kendati demikian, dokter Reisa menegaskan masker yang dipakai harus ampuh menangkal droplet masuk ke tubuh lewat rongga mulut, hidung, dan mata.



"Masker bedah yang sudah mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan adalah yang paling direkomendasikan," ujarnya, Rabu (16/06/2021).

Sementara untuk penggunaan masker kain, Reisa Broto Asmoro menyarankan agar memilih masker kain minimal terdiri tiga lapis. Lapisan pertama adalah lapisan kain hidrofilik seperti katun, lapisan kedua biasanya katun atau polyester, dan lapisan ketiga atau bagian masker paling luar menggunakan lapisan hidrofobik atau bersifat antiair, seperti terbuat dari polypropylene untuk menangkal droplet menembus masker kain.

"Ingat! Masker kain hanya dapat dipakai maksimal empat jam, apabila basah atau lembab segera diganti. Karena itu, bawalah beberapa masker saat keluar rumah," ujarnya.

Reisa Broto Asmoro mengingatkan untuk menggunakan masker dengan tepat. Tutupi bagian hidung serta mulut sepenuhnya dan cuci tangan sebelum memakai dan melepas masker. Selain itu hanya sentuh bagian tali dan jangan sentuh bagian depan masker sebab bagian tersebut sudah tidak bersih dan berisiko mengandung droplet.

Dalam kesempatan itu, dia menyebut membuka masker dapat dilakukan pada saat makan dan minum atau olahraga. Syaratnya berjauhan dengan orang lain, jarak aman minimal dua meter, dan lebih aman lagi apabila dilakukan saat sendirian ketika berada di ruang terbuka.

"Jangan buka masker di ruang tertutup yang banyak orangnya. Saya jelaskan lagi bahwa virus adalah makhluk mikroorganisme yang dapat saja melayang di udara ruang tertutup atau bersifat aerosol," terang Reisa Broto Asmoro.

Diungkapkan pula, menjauhi kerumunan adalah seruan yang benar. Berkumpulnya banyak orang di satu tempat tanpa diketahui status kesehatan mereka memunculkan risiko tertular sangat besar. Kerumunan membuka kemungkinan kontak dan menghilangkan jarak aman, situasi seperti itu membuat mudah tertular Covid-19.

"Maka jauhi kerumunan dan kurangi mobilitas keluar rumah yang tidak mendesak," tegas Reisa Broto Asmoro. (elv)

(and_)