SOLO, solotrust.com - Solotrusters yang suka kuliner dan ngopi bisa coba restoran baru di kawasan Jajar Laweyan Solo, yakni Bali Solo Hotplate Rice & Coffee.
Resto ini merupakan usaha bersama milik Suprapto, Benk Mintosih, dan Bibied. Dengan area seluas 300 meter persegi, Bali Solo Hotplate Rice & Coffee didesain industrial minimalis dengan konsep semioutdoor.
"Adapun yang kami maksudkan dengan Bali Solo ini adalah pulang ke Solo, bukan Pulau Bali yang ada di Solo," terang salah seorang pemilik Resto Bali Solo, Suprapto, Senin (21/06/2021).
Resto Bali Solo memiliki visi menjadi salah satu resto terkemuka dalam setahun setelah buka. Target pasar membidik komunitas dari kelompok masyarakat, profesi, pendidikan, hobi, dan lainnya. Rencananya akan ada program "Sunday Afternoon Chat" dengan konsep sesi berbagi dengan ahli.
Sementara dari segi menu, tersedia aneka masakan Indonesia dan Asia dengan konsep hot plate rice. Pilihan menu, antara lain pasta, mi hot plate, geprek ingkung, sapi lada hitam, nasi goreng, hingga mendoan kingkong.
Nah, bagi penggemar kopi, ada tiga jenis kopi ditawarkan Resto Bali Solo dengan penamaan unik.
"Kami mengangkat tiga kelompok kopi yang disebut Kopi Tetangga, Kopi Legend, dan Kopi Tamu," urai Suprapto.
Kopi Tetangga sebutan untuk jenis kopi dari kebun kopi di dekat Solo, seperti Jenawi, Merbabu, Merapi, dan Temanggung. Bertujuan membantu petani lokal yang tidak kalah kualitasnya dengan kopi-kopi daerah lain.
Kopi Legend sebutan untuk jenis kopi yang sudah melegenda di beberapa daerah. Disajikan bagi tamu yang rindu dengan kopi-kopi tersebut. Bali Solo menyediakan kopi dari Bali, seperti (Kupu-kupu Bola Dunia, Banyuatis), Bandung (Kopi Aroma), Salatiga (Babah Kaca Mata), Aceh (Ulee Kareng), dan beberapa daerah lainnya.
Kopi Tamu sebutan untuk kopi kualitas premium dan sudah dikenal luas saat ini. Kelompok kopi ini adalah kopi Kintamani, Ijen, dan Gayo.
Selain itu, Bali Solo juga menyajikan teh special blend dari produk “Nastitea” sebagai produk teh utamanya. Terdapat pula jenis minuman lain seperti Wedang Uwuh.
Adapun untuk mendukung upaya mencerdaskan bangsa, Bali Solo juga bekerja sama dengan English Café, lembaga kursus bahasa Inggris berkonsep unik dan beda yang memberikan kebebasan kepada murid untuk datang setiap hari di jam-jam sudah ditentukan.
Dengan motto “Nyatane Ngangeni”, pihaknya berharap para tamu akan kangen kembali ke Resto Bali Solo dan ke Kota Solo.
"Harapan kami ini menjadi tempat komunitas untuk bisa bertemu dan membuat event di sini. Kami berharap ada sesuatu yang dikangeni dari Bali Solo, entah karena suasana, kualitas pelayanan, produk, harga makanan dan minuman yang sesuai," pungkasnya. (rum)
(and_)
