KARANGANYAR, solotrust.com - Progam pendataan dari pemerintah pusat, yakni registrasi sosial ekonomi (Regsosek) di Kabupaten Karanganyar akan dimulai 15 Oktober hingga 14 November 2022 mendatang. Sebanyak 1.522 petugas sensus bakal turun ke lapangan untuk mendata lebih kurang 306 ribu sasaran yang berada di rumah, termasuk gelandangan hingga narapidana.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Karanganyar, Dewi Tri Rahayu, mengatakan pengambilan data sasaran dipastikan langsung dari wawancara.
"Melalui wawancara, datanya dicatat di dokumen kertas serta ditulis. Tiap pengambilan data sasaran dipastikan langsung dari wawancara dan itu tidak diperbolehkan by phone karena dibuktikan dengan geotag dan foto di lokasi pendataannya," bebernya kepada media di sela sosialisasi Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) kepada seluruh lurah/kepala desa (kades) se-Kabupaten Karanganyar di Taman Sari Hotel Karanganyar kota, Rabu (21/09/2022).
Saat ini BPS Karanganyar telah merekrut 1.522 petugas sensus yang akan mengambil data sasaran di 178 desa/kelurahan di 17 kecamatan. Seluruh warga bakal diambil datanya tanpa kecuali, termasuk tunawisma hingga narapidana.
"Dalam pendataan rumah tangga biasanya yang didata itu yang memiliki rumah, akan tetapi ada penduduk yang tidak memiliki rumah juga atau bersifat nomaden. Ini akan jadi target pencatatan regsosek," ungkap Dewi Tri Rahayu.
Pelaksanaan pencatatan kepada tunawisma akan dilakukan berbeda dengan masyarakat umumnya. Pencatatan akan dilakukan pada malam hari untuk mempermudah kegiatan pendataan.
"Tunawisma juga memiliki hak untuk mendapatkan beragam program bantuan pemerintah juga. Jadi melalui pencatatan ini dapat mempermudah menakar kondisi mereka," imbuhnya.
Adapun bagi warga dicabut haknya karena berkasus hukum, BPS tetap melakukan regsosek. Materi pertanyaan regsosek setebal empat halaman yang akan disampaikan secara tanya jawab petugas sensus dengan sasaran.
"Pendataan di lapangan tidak harus kepala keluarga yang ditanyai. Siapa pun di keluarga boleh, asalkan paham kondisi keluarga dan berusia di atas dua tahun," ungkap Dewi Tri Rahayu.
Dalam pendataan di lapangan, para petugas diberi atribut serta surat tugas dalam bekerja. Masyarakat tak perlu mencurigai kehadiran para petugas yang akan diantar ketua RT wilayah setempat.
"Sosialisasi ke kades dan lurah kali ini berfungsi agar membuka jalan bagi petugas kami supaya program ini dimudahkan oleh pengampu wilayah," tandasnya.
Sementara itu, Bupati Karanganyar, Juliyatmono yang hadir dalam sosialisasi akan mendorong regsosek selesai cepat dan tepat. Salah satu upayanya dengan memasang bonus hadiah.
"Daerah tercepat selesai regsosek akan diberi hadiah. Persilakan petugas masuk dan dilayani dengan baik. Mereka punya ID dan diantar pak RT. Sudah kami instruksikan semua perangkat desa mendukung kerja BPS ini," kata bupati. (joe)
(and_)