SOLO, solotrust.com - Staf Ahli Menteri Bidang Komunikasi dan Media Massa Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Widodo Muktiyo, mengungkapkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengingatkan pandemi Covid-19 memunculkan energi baru untuk melakukan lompatan besar pada sikap, perilaku, dan pikiran agar menjadi masyarakat bersih, sehat, dan mengedepankan Go Virtual.
"Ini menjadikan tempat pembelajaran yang luar biasa. Kita bisa belajar sambil di rumah dan kita juga bisa menjadi orang yang sangat efektif," ujarnya pada webinar Cerdas Berdemokrasi Seri 4 dengan tema "Jaga Imun, Jaga Iman, Jaga Indonesia", Rabu (14/07/2021).
Saat ini ada fenomena di tengah perkembangan teknologi yang disebut ledakan konektivitas, kemudian memunculkan The New Digital Age atau abad digital yang menjadikan bonus demografi. Di dalam era digitalisasi ini semua akan berubah, disebut Global Turbulence.
"Karena kita punya ledakan digital, maka kita juga punya fenomena yang berubah cepat (VUCA) di mana perubahan pada satu dunia semakin cepat dan semakin tidak pasti. Tetapi tantangannya pola pikir kita belum VUCA," paparnya.
VUCA worldadalah istilah yang diciptakan Warren Bennis dan Burt Nanus, dua orang pakar ilmu bisnis dan kepemimpinan dari Amerika. VUCA sendiri adalah singkatan dari volatility (pergejolakan), uncertainty (ketidakpastian), complexity (kerumitan), dan ambiguity (ketidakjelasan).
Kata Widodo Muktiyo, di tengah pandemi Covid-19 ini kita bersyukur karena punya teknologi digital sebab kalau tidak jumlah korban akan sangat banyak seperti flu Spanyol seabad lalu. Menghadapi pandemi Covid-19 ini kita harus bersama-sama, mengurangi dan selektif dalam bersosmed dengan kesadaran nalar di tengah era ketidakpastian ini.
Lalu apa yang sudah dikerjakan pemerintah? Widodo menjelaskan presiden menggariskan 5 Langkah Percepatan Transformasi Digital sekaligus untuk mengatasi pandemi Covid-19, yakni Infrastruktur Digital, Roadmap Transformasi Digital, Pusat Data Nasional, SDM Digital, serta Regulasi dan Pendanaan.
"Ke depan pemerintah menargetkan 600 ribu talenta digital dan harus didorong semua lapisan masyarakat. Negara ingin memberikan layanan infrastruktur digital untuk menghadapi ledakan digital," ujarnya.
Saat ini kontribusi pengguna internet paling banyak di Jawa sebanyak 55,7 persen dari seluruh pengguna internet di Indonesia. Adapun dari total 83.218 desa/kelurahan di Indonesia, sebanyak 12 ribuan belum terjangkau internet.
Menurut Widodo Muktiyo, Covid-19 menuntut setiap orang punya gaya hidup sehat, kegiatan berbasis konektivitas dan virtual, membangun solidaritas melalui digital sehingga menjadikan masyarakat harus koeksistensi dan hidup berdamai dengan Covid-19.
"Jangan mengonsumsi informasi hoax. Kita harus jaga iman, menjadi orang arif di sosmed. Kita satu-satunya negara yang punya ideologi unik, yakni Pancasila. Di situlah tantangan kita sebagai generasi yang mencintai bangsa, kita menjadi orang yang eksis dalam dunia digital sebagai masyarakat Indonesia yang cerdas," paparnya. (rum)
(and_)