Ekonomi & Bisnis

BEI Berharap Diskon 50% Biaya Pencatatan Dorong Perusahaan Soloraya Go Public

Ekonomi & Bisnis

31 Agustus 2021 20:33 WIB

Ilustrasi pasar modal (Foto: Pixabay)

SOLO, solotrust.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) Kota Solo berharap banyak perusahaan di Soloraya tertarik untuk go public dengan mencatatkan perusahaan ke bursa pasar modal. Terlebih BEI dan OJK memberi stimulus diskon biaya pencatatan 50 persen pada 30 Agustus hingga 30 Desember 2021 akibat pandemi Covid-19.

Kepala BEI Solo, M Wira Adibrata menjelaskan, kebijakan ini diharapkan dapat mendorong perusahaan-perusahaan di daerah, khususnya wilayah Soloraya lebih tertarik lagi untuk bisa go public.



"Jadi pemotongan biaya 50 persen untuk pencatatan itu bisa mendorong perusahaan-perusahaan di wilayah Soloraya untuk listing di BEI. Upaya untuk mendorong agar perusahaan di daerah khususnya bisa go public," ujarnya, saat dihubungi melalui telepon, Jumat (27/08/2021).

Pihaknya telah melakukan pendekatan dan menjajaki beberapa perusahaan di wilayah Solo serta mengedukasi bagaimana cara mendapatkan pendanaan di pasar modal, apa persyaratannya, dan langkah-langkah apa yang dihadapi.

Sebenarnya banyak perusahaan di Solo sudah tertarik untuk mencatatkan diri di bursa. Namun, beberapa perusahaan ada yang belum sesuai ketentuan atau persyaratan BEI, seperti penyempurnaan struktur organisasi, penyusunan administrasi laporan keuangan secara rapi, dan audit berkala.

Padahal, kata Wira Adibrata, dari segi aset dan pendapatan perusahaan-perusahaan di Solo sebenarnya sudah banyak masuk dalam persyaratan. Hanya dari segi administrasi pelaporan keuangan, struktur organisasi, dan audit berkala rutin perlu dibenahi.

"Ada juga yang merasa perusahaannya masih kecil dan ingin menunggu besar perusahaan baru go public. Padahal seharusnya go public dilakukan untuk menjadi besar. Justru dengan go public itu perusahaan menjadi besar, harapannya begitu," imbuh dia.

Selain itu, pandemi Covid-19 juga menambah keraguan perusahaan untuk mencatatkan diri ke bursa pasar modal.

"Semoga stimulus ini menjaga pergerakan saham. Apalagi recovery (pemulihan-red) pasar modal Indonesia dari krisis Covid-19 sudah bagus dibanding negara-negara sekitar seperti Singapura dan Malaysia," tutup Wira Adibrata. (rum)

(and_)