SOLO, solotrust.com - Beberapa waktu yang lalu Pemerintah Pusat menetapkan status Solo Raya turun dari PPKM Level 4 menjadi tingkat 3. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka optimis pihaknya siap melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) secara terbatas.
Menanggapi hal tersebut, pengamat pendidikan yang juga merupakan Guru Besar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS), Prof. Siswandari, mengatakan pelaksanaan PTM terbatas harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Menurutnya setiap siswa yang hadir di sekolah harus sudah mendapat vaksin Covid-19.
“Kalau ini nanti akan diberlakukan pembelajaran tatap muka, para siswa harus sudah divaksin, Setiap himbauan dari pemerintah harus diindahkan misal pakai masker, cuci tangan, jaga jarak tidak berkerumun,” ujar Siswandari pada Solotrust.com Rabu (1/9).
Lebih lanjut, Siswandari menyoroti ketersediaan infrastruktur untuk melakukan PTM terbatas di Solo.
“Yang penting infrastruktur disetiap sekolah itu memadai. Kalau kelas ini dilengkapi dengan device yang memadai, kemudian bisa dilakukan hybrid learning, daring dan luring sekaligus, itu akan berjalan dengan baik. Tapi apakah semua sekolah punya perlengkapan seperti itu?” sambungnya.
Kabarnya PTM terbatas di Solo akan menerapkan mekanisme hybrid, yaitu pembelajaran dengan 50 persen per kelas dan sebagian akan melakukan pembelajaran jarak jauh.
Siswandari menambahkan agar pemerintah tetap berhati-hati dalam setiap mengambil keputusan. Jika PTM terbatas sistem hybrid urung dilaksanakan karena keterbatasan sarana dan prasarana, tak perlu dipaksakan menggunakan sistem pembagian shift, sebab akan memberatkan pengajar imbuhnya.
“Kalau sekolah-sekolah ini belum memiliki fasilitas yang memadai berarti ya jangan dulu, nanti berkerumun dan muncul klaster baru, kalau dibuat shift akan menyusahkan dan memberatkan guru,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 20 Solo, Lilik Sri Wahyuni menyatakan sekolahnya terus berkoordinasi dengan dinas terkait. Pihaknya bahkan menyatakan telah siap melaksanakan PTM kapanpun.
“PTM tidak asing lagi karena sudah pernah, dalam waktu dekat akan cek lagi sarana prasarana dan kesanggupan orang tua siswa, jadi edarkan angket persetujuan lagi,” ujar lilik. (rois)
(zend)