SOLO, solotrust.com - Masyarakat sudah bisa berkunjung ke Taman Balekambang Kota Solo mulai September 2021. Namun ada beberapa syarat masuk Taman Balekambang yang harus diperhatikan sebelum pengunjung memasuki area wisata tersebut.
Kepala UPT Kawasan Wisata Dinas Pariwisata Kota Solo Sumeh menjelaskan dibukanya Taman Balekambang merupakan simulasi pembukaan bagi destinasi wisata sesuai ketentuan Surat Edaran Walikota No 067/2658 tanggal 31 Agustus 2021 dan petunjuk teknis pelaksanaan simulasi pembukaan destinasi wisata dalam program Jogo Plesiran Pemprov Jawa Tengah.
"Pemerintah Kota Surakarta telah memasuki tatanan baru yaitu PPKM Level 3 mulai tanggal 31 Agustus kemarin. Oleh karena itu berdasarkan surat edaran tersebut dikecualikan untuk dikunjungi adalah Taman Balekambang. Dan kami telah mempersiapkan apa yang harus dilakukan untuk masuk Taman Balekambang," tutur Sumeh dalam jumpa pers, Senin (6/9/2021).
Sumeh menjabarkan, adapun syarat masuk Taman Balekambang antara lain:
1. Wajib mematuhi protokol kesehatan sebelum masuk dan saat di area wisata, yakni memakai masker, mencuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, jaga jarak dan tidak berkerumun;
2. Anak di bawah 5 tahun, lansia 60 tahun ke atas, ibu hamil, dan pengunjung yang tidak sehat dilarang masuk area Taman Balekambang;
3. Pengunjung wajib sudah vaksin minimal dosis pertama;
4. Pengunjung wajib menggunakan dan mengaktifkan aplikasi Peduli Lindungi atau dapat memperlihatkan kartu vaksin sesuai identitas;
5. Jumlah pengunjung di area dibatasi 25 persen dari total kapasitas;
6. Kegiatan seni budaya diadakan secara virtual dan tanpa penonton.
Terkait aplikasi Peduli Lindungi, kata Sumeh, saat ini QRCode Peduli Lindungi sebagai syarat masuk belum bisa diterapkan sebab Taman Balekambang sedang tahap pengajuan ke Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan RI.
Sumeh memaparkan kapasitas total Taman Balaikambang dikisaran 10 ribu - 15 ribu pengunjung. Sehingga jika aturan 25 % diterapkan, jumlah pengunjung yang dapat masuk sekitar 2.500 orang.
Pada pembukaan hari pertama yakni 1 September 2021 diketahui data jumlah pengunjung hanya 35 orang saja. Kemudian kunjungan mengalami peningkatan pada hari-hari selanjutnya. Bahkan pada Minggu (5/9) jumlah pengunjung capai 602 orang.
"Kapasitas normal Taman Balekambang 10 ribu - 15 ribu. Tapi kunjungan masih sedikt karena kondisi seperti ini. Satpam selalu muter, mengingatkan agar pengunjung tidak berkerumun, ini jadi prioritas kami," imbuh Sumeh.
Pihak pengelola Taman Balekambang telah menyelenggarakan pagelaran ketoprak pada Sabtu (4/9), sedangkan Sendratari Ramayana akan diadakan pada Jumat (10/9) mendatang. Kegiatan seni akan disiarkan secara langsung dalam kanal Youtube BalkamTV dan Pariwisata Solo.
Selama PPKM masyarakat umum belum bisa menyelenggarakan acara besar di Taman Balekambang, melainkan hanya kegiatan kecil saja yang diizinkan seperti foto pranikah.
"Kami tetap berpedoman pada tim Satgas soal event. Saat ini belum ada masyarakat yang ingin mengadakan event. Kecuali foto pre wedding, hanya satu-dua orang. Event yang diadakan di sini dari masyarakat saat ini belum ada," kata Sumeh.
Berbagai skenario untuk mengatasi banyaknya pengunjung juga telah disiapkan pihak pengelola.
"Kami juga sudah ada wacana untuk antisipasi pengunjung membludak. Dibikin per sesi 2 jam. Lalu ditutup untuk sterilisasi 1 jam. Baru dibuka kembali untuk sesi selanjutnya. Seperti saat Bakdan Ning Balekambang Lebaran lalu," paparnya.
Nantinya, dokumentasi dan evaluasi simulasi pembukaan Taman Balekambang ini akan dilaporkan ke Sekretaris Daerah Kota Solo. (rum)
(zend)