Serba serbi

Adanya Varian Baru, Ganjar Beli Alat Tes “Whole Genome Sequencing

Kesehatan

7 September 2021 12:36 WIB

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: dok. TATV /vita)

BANJARNEGARA, solotrust.com – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tengah memantau mutasi Covid-19 yang dinamai B.1.621 atau varian Mu yang pertama kali ditemukan di Kolombia.

Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo telah mengambil langkah antisipatif dengan membeli alat tes whole genome sequencing yang dapat mendeteksi varian baru Covid-19 di Jawa Tengah.



“Kita sudah membeli whole genome sequencing untuk antisipasi itu. Harapan kita nanti kalau ada varian baru, kita bisa tes dan bisa diantisipasi,” ungkap Ganjar.

Minggu ini, lanjut Ganjar, sejumlah petugas sudah mendapat pelatihan. Beberapa sampel juga sudah diambil untuk dites agar diketahui adanya varian baru itu.

“Harapan kami minggu depan sampel yang diambil bisa lebih banyak lagi, sehingga kita bisa mendeteksi sejak awal varian itu,” terangnya.

Melansir dari laman resmi Pemerintah Provinsi Jaten,  Ganjar juga meminta seluruh bupati/ wali kota untuk terus waspada. Bukan berarti turunnya kasus di Jateng saat ini, membuat semuanya terlena.

“Turunnya kasus, BOR, dan perbaikan grafik-grafik yang ada ini jangan sampai membuat kita terlena. Tidak boleh. Maka semuanya saya minta tetap menjaga,” tegasnya.

Segala bentuk keramaian, terang Ganjar, harus tetap diawasi. Keramaian boleh dilakukan, asal dalam bentuk terbatas, prokes ketat dan harus dengan izin.

“Kalau tanpa izin apalagi sudah ugal-ugalan, bubarkan saja. Nggak boleh ragu-ragu soal itu,” ucapnya.

Sementara itu, dalam rapat tersebut Penjabat (Pj) Sekda Jateng, Prasetyo Aribowo mengatakan, kondisi Covid-19 di Jateng terus mengalami penurunan. Penambahan kasus positif di Jateng pada 5 September kemarin tercatat hanya 625 kasus.

“Sementara untuk tren positivity rate juga terus menurun, dari 12,88 persen di minggu ke-34 menjadi 9,65 persen di minggu ke-35 ini. BOR juga terus menurun, dengan catatan BOR ICU di Jateng saat ini hanya 22,39 persen dan BOR isolasi hanya 12,00 persen,” ucapnya.

Selain itu, kondisi pasien di  tempat isolasi terpusat di Jateng juga terus menurun. Saat ini, tempat isolasi terpusat asrama haji Donohudan dengan daya tampung 684 tempat tidur, hanya terisi 31 pasien saja.

“Termasuk tempat isolasi terpusat di BPSDMD Jateng, dari kapasitas 216 tempat tidur, saat ini hanya terisi 15 pasien,” pungkasnya. (elv)

()